Ini Profil Timnas AMIN, dari Berlatar Belakang Militer, Ulama Hingga Budayawan

Profil Timnas AMIN dari yang berlatar belakang militer, ulama hingga budayawan.

Republika/Prayogi
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Captain Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus dan anggota lainnya.
Rep: Eva Rianti Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten dan co-kapten tim pemenangan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' telah ditetapkan pada Selasa (14/11/2023). Pimpinan tim pemenangan AMIN terdiri dari berbagai latar belakang, namun terpantau minim dari kalangan pengusaha. 

Baca Juga

Nama-nama tim pemenangan AMIN yang diumumkan pada hari ini berjumlah 17 orang meliputi satu orang kapten, satu orang ketua harian/co-kapten, 12 orang co-kapten, satu orang sekretaris jenderal, satu orang bendahara, dan satu orang tim hukum nasional.

Sosok-sosok yang masuk dalam tim pemenangan AMIN hadir langsung bersama dengan Anies dan Imin di rumah pemenangan Jalan Pangerang Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat. 

Muhammad Syaugi Alaydrus dipilih sebagai kapten tim pemenangan AMIN. Syaugi diketahui berlatar belakang militer. Dia merupakan purnawirawan TNI AU yang seorang pilot jet tempur F-16 fighting Falcon dengan 2.000 jam pengalaman terbang dengan F-16. Syaugi yang dikenal sebagai mantan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) itu merupakan peraih Adi Makayasa dan penerima anugerah Bintang Dharma.

Kemudian, co-kapten yang juga Ketua Harian Tim Pemenangan AMIN yang dipilih oleh Anies yakni Sudirman Said. Sudirman diketahui merupakan orang terdekat Anies yang berlatarbelakang seorang aktivis anti korupsi. 

Sudirman merupakan eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pada 2014-2016. Pria asal Brebes, Jawa Tengah itu juga merupakan salah satu pendiri MTI (Masyarakat Transparansi Indonesia), pejuang kemanusiaan yang memimpin rekonstruksi tsunami Aceh dan mantan sekjen PMI. 

Co-kapten lainnya, Thomas Trikasih Lembong...

 

Setelah mengenalkan Syaugi dan Sudirman Said, Anies lantas mengenalkan sederet co-kapten tim pemenangan AMIN. Thomas Trikasih Lembong merupakan salah satu co-kapten yang berlatarbelakang sebagai ekonom atau pengusaha. 

Thomas Lembong merupakan lulusan dari Harvard University Amerika Serikat dan seorang profesional yang berpengalaman di dunia bisnis banking dan investment baik dalam dan luar negeri. Dia juga merupakan eks Menteri Perdagangan RI (2015-2016) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI (2016-2019). 

Selain Thomas Lembong, co-kapten yang digandeng AMIN adalah Leontinus Alpha Edison, co-founder Tokopedia. Leontinus merupakan pria asal Pontianak, Kalimantan Barat yang memiliki hobi bersepeda serta mendirikan Jelajah Cycling Series sebuah kompetisi balap sepeda yg telah mendapatkan lisensi dari Union Cycliste Internationale (UCI), induk organisasi sepeda di seluruh dunia. 

Sementara itu, 10 co-kapten lainnya yang dipilih oleh Anies-Imin berlatarbelakang dari kalangan akademisi, budayawan, hingga politisi. Dari kalangan politisi, yakni Al Muzammil Yusuf adalah politikus senior yang merupakan Ketua Umum pertama PKS periode 2002-2003 yang seorang alumnus Universitas Indonesia. 

Ada juga Sutoyo sebagai co-kapten yang merupakan kalangan politisi. Sutoyo adalah Bupati Bojonegoro dua periode (2008-2013, 2013-2018), membawa daerahnya menjadi percontohan pada ajang Open Government Partnership (OGP) Subnational Government Program atau Percontohan Pemerintah Daerah Terbuka. Dia juga merupakan rektor (2000-2004) dan Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik. 

Kemudian, co-kapten Nihayatul Wafiroh. Dia dikenal sebagai tokoh penggerak perempuan yang merupakan anggota DPR RI. Sebelum masuk politik, Nihayatul merupakan aktivis dan akademisi. Ada juga co-kapten Mohammad Jumhur Hidayat yang merupakan aktivis pergerakan dan pemberdayaan rakyat. Dia merupakan Kepala BNP2TKI (2007-2014) dan Kepala Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (2022-2027). 

Co-kapten lainnya dari kalangan ulama dan budaya. Yakni ada nama Yusuf Muhammad Martak. Ia merupakan Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama. Kemudian, Azrul Tanjung yang merupakan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia merupakan Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) dan seorang peneliti sekaligus akademisi dengan fokus pengembangan ekonomi syariah. 

Co-capten dari kalangan ulama lainnya yakni Nasirul Mahasin. Dia merupakan ulama asal Rembang yang menjadi pengasuh Popes Tahfidzul Quran, Rembang. Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Rembang (2000-2005) itu merupakan kakak dari Gus Baha. 

Lalu co-kapten Maksum Faqih. Ia adalah pengasuh pondok pesantren Langitan, Widang, Tuban, tokoh pendidik, yang merupakan putra bungsu Alm. KH Abdullah Faqih. 

Adapun co-kapten dari kalangan budayawan yakni Ki KTT H Lebdo Nagoro Anom Suroto. Ia adalah budayawan senior, penerima anugerah nama Lebdocarito dari Keraton Surakarta. Ia juga seorang dalang wayang kulit Purwa yang pernah mendalang di lima benua.

Co-kapten terakhir yakni Ki KTT H Lebdo Nagoro Anom Suroto. Ia adalah budayawan senior penerima anugerah nama Lebdocarito dari Keraton Surakarta, dalang wayang kulit Purwa dan pernah mendalang di lima benua juga. 

Adapun, Sekretaris Jenderal tim pemenangan AMIN yakni Novita Dewi. Ia merupakan womenpreneur yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Jakarta Experience Board (JXB) (2019-2023).

Ia merupakan peraih Chief Marketing Officer (CMO) of The Year 2022 dan 2023 atas perannya mentransformasi BUMD Jakarta Tourisindo atau yang sekarang lebih dikenal menjadi XB. 

Di bawah kepemimpinan Novita Dewi, XB mampu mengubah JXB atau sebelumnya Jakarta Tourisindo yang selalu merugi menjadi perusahaan yang membukukan laba tiga tahun berturut-turut. Novita mendapatkan predikat mahasiswi berprestasi UNS Solo 2022. Ia Lulus sebagai mahasiswi terbaik dengan predikat cumlaude 

Adapun, Bendahara Umum tim pemenangan AMIN yakni Gede Widiade. Ia adalah tokoh Sepakbola Indonesia asal Bali. Pernah memimpin tujuh klub di Liga Indonesia dari berbagai kasta kompetisi.

Ia juga yang membawa Persija Jakarta menjadi juara pada 2018. Gede diketahui merupakan pemilik puluhan lapangan sepakbola di Indonesia yang dapat digunakan oleh anak-anak Indonesia untuk berlatih. 

Sementara, tim hukum nasional di tim pemenangan AMIN ada Ari Yusuf Amir. Ia merupakan pengacara senior yang berpengalaman, diantaranya menangani perkara sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

 

Pernah menjadi kuasa hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar, kuasa hukum mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji, kuasa hukum mantan KSAD Jenderal Purn, Ryamizard Ryacudu, dan perkara-perkara lainnya.

 
Berita Terpopuler