Warga Masih Terdampak Asap Kebakaran dari TPA Purbahayu Pangandaran

Diperkirakan api masih menyala di bawah tumpukan sampah.

Dok Republika
Penanganan kebakaran di area TPA Purbahayu, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, pada Senin (9/10/2023).
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Kebakaran yang terjadi di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, belum tuntas dipadamkan hingga Rabu (1/11/2023). Asap masih mengepul di tumpukan sampah.

Baca Juga

Sekretaris Desa Purbahayu, Darsum, mengatakan, api kebakaran masih kerap terlihat ketika siang hari, meski intensitasnya jauh berkurang. Namun, asap dari tumpukan sampah masih terus mengepul. “Kemungkinan sumbernya (api) di bawah tumpukan sampah,” kata Darsum, saat dikonfirmasi Republika.

Menurut Darsum, asap kebakaran itu berdampak terhadap warga yang tinggal di sekitar TPA Purbahayu, terutama pada malam hari. Dilaporkan setidaknya sekitar 225 warga di Desa Purbahayu terdampak asap. Hingga kini, asap kebakaran disebut masih masuk area permukiman, meskipun intensitasnya disebut berkurang.

“Asap biasanya masuk ke permukiman mulai pukul 19.00 WIB. Soalnya, kalau malam, angin mengarah dari TPA ke permukiman. Memang tidak masuk ke rumah, tapi bau karena itu kan asap sampah,” ujar Darsum.

Darsum mengatakan, petugas sudah memberikan masker kepada warga untuk mengantisipasi dampak asap. “Sejauh ini juga belum ada laporan warga yang terdampak penyakit akibat asap kebakaran. Soalnya, kalau malam, warga tidak beraktivitas di luar rumah, pada tidur,” kata Darsum.

Upaya penanganan

Kebakaran di TPA Purbahayu dilaporkan awalnya terjadi pada Jumat (6/10/2023). Berdasarkan laporan terakhir, luas area yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar satu hektare.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman mengatakan, saat ini asap masih terlihat mengepul di TPA. “Api sebenarnya di atas sudah padam. Namun, di bawah tumpukan kemungkinan masih ada karena sifat sampah kan seperti itu,” kata dia.

Untung mengatakan, hingga kini petugas di lapangan masih melakukan penanganan kebakaran. Petugas disebut disiagakan 24 jam di area TPA. “Siang malam masih terus siaga,” ujar Untung.

Ihwal pengangkutan sampah ke TPA selama penanganan kebakaran ini, menurut Untung, masih berjalan. Truk pengangkut sampah disebut masih beroperasi di tempat itu karena ada area yang tidak terdampak kebakaran.

Menurut Untung, petugas di lapangan juga melakukan upaya penyekatan agar api tidak merembet ke tumpukan sampah yang lain. “Kita sudah antisipasi agar kebakaran tak menyambar ke tumpukan baru dengan membuat sekat,” ujar Untung.

 
Berita Terpopuler