Transportasi Hingga Beras Kerek Inflasi Oktober 2023

Inflasi Oktober 2023 sebesar 0,17 persen lebih tinggi dibandingkan bulan lalu.

Republika/Lilis Sri Handayani
Seorang pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Hadi (46) sedang menimbang beras, Senin (9/10/2023).
Rep: Rahayu Subekti Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2023 terjadi peningkatan. Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, pada Oktober 2023 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen.

Baca Juga

"Secara bulanan terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 115,404 pada September 2023 menjadi 115,64 pada Oktober 2023," kata Pudi dalam konferensi pers, Rabu (1/11/2023).

Sementara itu, Pudji menyebut secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,56 persen. Lalu, secara tahun kalender sejak Januari hingga Oktober 2023 terjadi inflasi sebesar 1,80 persen.

Pudji menuturkan, tingkat inflasi bulanan Oktober 2023 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. "Namun, ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu," ujar Pudji.

Dia menambahkan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Oktober 2023 tersebut adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,55 persen dan andil inflasi 0,07 persen. Sementara, jika kita lihat di tingkat komoditas, penyumbang inflasi secara bulanan terbesar adalah yang pertama adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

Selanjutnya bensin dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Lalu juga cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen dan tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

Selain itu, terdapat beberapa komoditas lainnya yang memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. "Komoditas ini diantaranya adalah cabai merah, emas perhiasan, tarif air minum PAM, jeruk, dan sawi hijau," kata Pudji.

 

 
Berita Terpopuler