Alquran Ungkap Empat Kunci Mengatasi Kehilangan dan Kerugian 

Tantangan untuk mencapai impian kita sering kali datang dalam bentuk kehilangan.

AP Photo/Anmar Khalil
Alquran (ilustrasi).
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Seringkali tantangan muncul, menghalangi kita mencapai impian besar dan visi besar yang ingin kita wujudkan.

Baca Juga

Kita terjebak, melambat dalam perjalanan kita untuk memenuhi potensi kita dan menjalani hidup dengan tujuan dan semangat.

Beberapa tahun terakhir ini telah menjadi contoh besar dari sikap dikesampingkan oleh hampir semua orang.

Tantangan untuk mencapai impian kita sering kali datang dalam bentuk kehilangan atau kerugian. Dalam Alquran, Tuhan memberi tahu kita:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالْعَصْرِۙ

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ

Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. (QS Al-Asr Ayat 1-3).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (QS Al-Baqarah Ayat 155)

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa manusia secara alamiah akan mengalami semacam kehilangan sepanjang hidupnya.

Ada yang kehilangan kesehatan, ada yang kehilangan kekayaan, ada yang kehilangan orang-orang tercinta, ada juga yang kehilangan barang-barang yang dicintai.

Apakah kehilangan tersebut merupakan karier atau impian atau dalam beberapa kasus ekstrim, keamanan dan kebebasan.

Bisa dibilang, jika kerugian ini tidak dikelola dengan baik, maka kerugian tersebut bisa menjadi kerugian besar.

Kita bisa kehilangan hubungan yang kuat dengan Allah, kebahagiaan di akhirat, serta kedamaian dan kepuasan di dunia.

Kehilangan dan Kerugian Tidak Bisa Dihindari

Jadi pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mengatasi kehilangan atau kerugian yang tidak bisa dihindari ini?

Bagaimana kita dapat melanjutkan hidup kita untuk memenuhi tujuan akhir kita dan menjaga hubungan yang kuat dengan Allah?

Bagaimana kita dapat menyembuhkan luka-luka tersebut dan mengatasi kekhawatiran tersebut sehingga kita dapat menjalani hidup sepenuhnya?

Bukankah kita ingin menjadi diri kita sendiri, melakukan apa yang kita bisa untuk membuat perbedaan positif di dunia?

Pertama, ada baiknya untuk mengingat bahwa kehilangan atau kerugian adalah bagian alami dari kehidupan. Semuanya bersifat sementara, berlalu, dan sementara.

Kita bisa merasakan kesedihan dan kesakitan yang luar biasa, namun kita juga bisa merasakan kegembiraan dan kelegaan yang luar biasa. Allah SWT memberitahu kita sekali lagi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ  

وَاَنَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَبْكٰى

وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَاَحْيَاۙ

Bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu), bahwa sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, bahwa sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, (QS An-Najm Ayat 42-44)

Kesehatan, kekayaan, dan orang-orang yang kita kasihi semuanya adalah berkah dan anugerah. Mereka milik Allah dan Dia meminjamkannya kepada kita untuk beberapa waktu.

Kita cenderung melupakan apa itu karunia-karunia. Kita akhirnya terikat pada anugerah itu dan bukan pada Dia yang memberkati kita dengan anugerah itu, bahkan ketika Dia, dalam rahmat-Nya yang tak terhingga, memilih untuk mengambil anugerah itu.

Kita tahu bahwa bagi orang mukmin, diuji atau diberkati adalah kesempatan untuk bersabar dan bersyukur.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh luar biasa urusan orang Mukmin, sesungguhnya semua urusannya baik dan itu bukan urusan siapapun kecuali orang Mukmin. Apabila suatu kebaikan/ kebahagiaan menimpanya, ia bersyukur dan itu baik baginya. Jika suatu musibah menimpanya, maka dia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR Imam Muslim)

Sekali lagi, kita dibimbing dalam Surat Al-Asr tentang jalan keluar dari keadaan kehilangan ini dan bagaimana cara mengatasinya, bergerak menuju kepuasan dan kesuksesan yang lebih besar dengan izin Allah.

Sebagaimana dijelaskan Um Hadi sarjana Psikologi dan Pendidikan dalam laman About Islam, 19 Oktober 2023. Dijelaskan bahwa kunci yang disebutkan dalam ayat yang dikutip di atas adalah (1) Iman kepada Allah. (2) Berbuat Baik. (3) Saling mengajak kepada kebenaran. (4) Menaruh satu sama lain untuk bersabar.

1. Iman Kepada Allah SWT

Keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya serta kitab-Nya (Alquran) membuat kita memahami bahwa kita diberikan kehidupan ini sebagai kesempatan, cara untuk mencapai kebahagiaan baik sekarang maupun di kemudian hari di akhirat. Jika kita bisa mengamati kunci keselamatan itu. Kita diberitahu dalam Alquran.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

(Dialah) yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Al-Mulk Ayat 2)

 

2. Berbuat Baik

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ  

Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan. (QS An-Nahl Ayat 97)

Jadi secara harfiah, kami berada di sini untuk waktu yang terbatas. Kita berlomba-lomba berbuat baik, termasuk berbagai amalan yang dianjurkan dalam iman kita. Semua sifat akhlak indah yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.

Jadi karakter moral kita yang baik meliputi kebaikan, kemurahan hati, pengampunan, keadilan, kesetiaan, dan lain-lain.

Hadits ini dan keutamaan akhlak yang baik sering disebutkan baik dalam Alquran maupun sunnah.

Ditekankan pada lima rukun dan ibadah yang hendaknya membentuk, meningkatkan, dan menyempurnakan akhlak kita yang baik.

Implementasi kita terhadap hal ini harus menjadi bahan bakar kita untuk menjaga dunia dan membuat perbedaan positif.

"Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik."

3. Saling Mengajak Kepada Kebenaran

Kunci ketiga yang disebutkan dalam ayat di atas adalah berpegang pada kebenaran.

Kebenaran keimanan kepada Allah dan firman-Nya dalam Alquran yang memuat sifat-sifat dunia sementara telah disebutkan, kebenaran bahwa di dalamnya terdapat baik dan buruk, dan kamu akan merasakan senang dan sedih.

Kita diingatkan akan hal ini:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

۞ وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ مُنِيْبًا اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَا خَوَّلَهٗ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُوْٓا اِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلّٰهِ اَنْدَادًا لِّيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيْلًا ۖاِنَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّارِ

Apabila ditimpa bencana, manusia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya. Akan tetapi, apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa terhadap apa yang pernah dia mohonkan kepada Allah sebelum itu dan dia menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bersenang-senanglah dengan kekufuranmu untuk sementara waktu! Sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.” (QS Az-Zumar Ayat 8)

Kita perlu terus-menerus mengingatkan satu sama lain akan kebenaran ini karena, sebagai manusia, kita cenderung lupa.

Melupakan nikmat yang Allah limpahkan kepada kita dan tahun-tahun yang Dia berikan kemudahan kepada kita. Kita cenderung hanya mengingat Dia di saat-saat sulit.

Ingatlah ketika kita diuji dengan kehilangan beberapa nikmat karena sebuah alasan dari Allah dalam pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas. Kehilangan itu pada akhirnya akan bermanfaat dan mengangkat kita.

Kita mengetahuinya dari kisah-kisah dalam Alquran dan kisah-kisah orang-orang hebat yang transformasinya berkali-kali disebabkan oleh kesengsaraan.

Saat-saat kelemahan terbesar membuka jalan menuju momen kekuatan terbesar.

4. Mengingatkan Satu Sama Lain untuk Sabar

Terakhir, kunci keempat yang diberitahukan kepada kita adalah kesabaran. Kesabaran disebutkan berulang kali dalam Alquran dan ada banyak ayat yang menulis tentang keutamaan dan pentingnya kesabaran.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al-Baqarah Ayat 153)

Salah satu ayat favorit saya dalam Alquran yang menurut saya sangat mengharukan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَاِنَّكَ بِاَعْيُنِنَا وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِيْنَ تَقُوْمُۙ  

Bersabarlah (Nabi Muhammad) menunggu ketetapan Tuhanmu karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami! Bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu ketika engkau bangun! (QS At-Tur Ayat 48)

Menurut saya ayat ini mengharukan karena sepertinya Allah sedang menghibur kita.

Meyakinkan kita bahwa apapun yang kita alami atau saksikan dan diderita orang lain, Dia selalu ada, menjaga kita di setiap langkah. Bagian kita, sekali lagi tugasnya adalah saling mendukung dan bersabar.

Penting untuk diingat bahwa dua kunci terakhir tersebut melibatkan orang lain untuk saling mendukung dan menjangkau satu sama lain

 
Berita Terpopuler