Selokan Mataram Jebol, BPBD Sleman: Sudah Ditangani 

Penutupan dilakukan agar perbaikan tanggul yang jebol dapat dilakukan segera.

ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pekerja megerjakan proyek revitalisasi saluran air cagar budaya Selokan Mataram di Kawasan Banyurejo, Tempel, Sleman, DIY, beberapa waktu lalu.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyebut bahwa Selokan Mataram yang jebol Ahad (22/10/2023) kemarin sudah ditangani. Saat ini, sudah dilakukan pengecoran terhadap tanggul yang jebol. 

Baca Juga

"Sudah ditangani, sudah dicor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, kepada Republika.co.id, Senin (23/10/2023). 

Bambang mengatakan, penutupan Selokan Mataram juga sudah dilakukan oleh Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) usai jebol. Hal ini dilakukan agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin parah. 

Selain itu, penutupan ini juga dilakukan agar perbaikan tanggul yang jebol dapat dilakukan segera. Hal ini juga mengingat permukiman warga sekitar tergenang air seusai Selokan Mataram jebol. 

"Hari ini (Selokan Mataram) sudah dimatikan biar tidak berpanjangan, langsung ditindaklanjuti dengan pematian, tanggulnya ditutup, sekarang sudah ditambal," ujar Bambang. 

Bambang menjelaskan bahwa tanggul tersebut memang sudah lama dan rapuh. Selain itu, tanggul Selokan Mataram yang jebol tersebut juga berdekatan dengan konstruksi dari proyek Tol Yogyakarta-Bawen. 

Sebelum jebol, dijelaskan bahwa tanggul Selokan Mataram ini awalnya ditutup untuk pemeliharaan rutin tahunan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Mengingat saat ini masih musim kemarau, diminta agar Selokan Mataram segera dibuka karena warga membutuhkan air untuk berbagai keperluan. 

Selokan Mataram pun kembali dibuka pada 21 Oktober, hingga akhirnya jebol pada 22 Oktober kemarin karena tidak kuat menahan debit air. "Tanggulnya Selokan Mataram yang memang sudah tanggul lama, infonya dari BBWSO selaku instansi yang mengelola itu memang tanggul lama, sehingga rapuh. Jaraknya (pilar proyek tol juga) cukup dekat dengan tanggul itu, tidak kuat menahan derasnya air dari Selokan Mataram yang malamnya itu (21 Oktober) dibuka, sehingga jebol," ujarnya. 

 
Berita Terpopuler