Bijak Kelola Sampah Makanan, Upaya DBS Indonesia untuk Kebaikan Bumi

Mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Nyoto Suwignyo, VP External Communications PT Bank DBS Indonesia Rifka Suryandari, Head of eFishery Fund and Ops eFishery Diajeng Reisa Manik, Founder Lyfe with Less Cynthia Indah Lestari, dan CEO Foodbank of Indonesia Hendro Utomo (dari kiri) berbicara membagikan pandangan mereka dalam diskusi seputar isu sampah makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Data oleh United Nations Environment Programme (UNEP) 2020 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat untuk tingkat sampah makanan tertinggi di dunia yakni sebesar 20,94 juta metrik ton. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, pemahaman, serta kolaborasi oleh seluruh pihak dalam mengatasi isu tersebut. Kampanye Live more, Waste Water & Food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia fokus pada mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab serta melakukan aksi nyata untuk mengurangi sampah sisa makanan.

Founder Lyfe with Less Cynthia Indah Lestari menaruh piring pada rak saat peluncuran kampanye Live more, waste water & food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Data oleh United Nations Environment Programme (UNEP) 2020 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat untuk tingkat sampah makanan tertinggi di dunia yakni sebesar 20,94 juta metrik ton. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, pemahaman, serta kolaborasi oleh seluruh pihak dalam mengatasi isu tersebut. Kampanye Live more, Waste Water & Food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia fokus pada mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab serta melakukan aksi nyata untuk mengurangi sampah sisa makanan.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Nyoto Suwignyo, VP External Communications PT Bank DBS Indonesia Rifka Suryandari, Head of eFishery Fund and Ops eFishery Diajeng Reisa Manik, Founder Lyfe with Less Cynthia Indah Lestari, dan CEO Foodbank of Indonesia Hendro Utomo (dari kiri) berbicara membagikan pandangan mereka dalam diskusi seputar isu sampah makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Data oleh United Nations Environment Programme (UNEP) 2020 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat untuk tingkat sampah makanan tertinggi di dunia yakni sebesar 20,94 juta metrik ton. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, pemahaman, serta kolaborasi oleh seluruh pihak dalam mengatasi isu tersebut. Kampanye Live more, Waste Water & Food less” yang digagas oleh Bank DBS Indonesia fokus pada mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab serta melakukan aksi nyata untuk mengurangi sampah sisa makanan.

Piring bertuliskan Makanan Tanpa Sisa diperlihatkan saat peluncuran kampanye Live more, waste water & food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia di Jakarta, Rabu (18/10/2023).Data oleh United Nations Environment Programme (UNEP) 2020 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat untuk tingkat sampah makanan tertinggi di dunia yakni sebesar 20,94 juta metrik ton. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, pemahaman, serta kolaborasi oleh seluruh pihak dalam mengatasi isu tersebut. Kampanye Live more, Waste Water & Food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia fokus pada mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab serta melakukan aksi nyata untuk mengurangi sampah sisa makanan.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Nyoto Suwignyo, VP External Communications PT Bank DBS Indonesia Rifka Suryandari, Head of eFishery Fund and Ops eFishery Diajeng Reisa Manik, Founder Lyfe with Less Cynthia Indah Lestari, dan CEO Foodbank of Indonesia Hendro Utomo (dari kiri) berbicara membagikan pandangan mereka dalam diskusi seputar isu sampah makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Data oleh United Nations Environment Programme (UNEP) 2020 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat untuk tingkat sampah makanan tertinggi di dunia yakni sebesar 20,94 juta metrik ton. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, pemahaman, serta kolaborasi oleh seluruh pihak dalam mengatasi isu tersebut. Kampanye Live more, Waste Water & Food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia fokus pada mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab serta melakukan aksi nyata untuk mengurangi sampah sisa makanan.

VP External Communications PT Bank DBS Indonesia Rifka Suryandari, Group Head Supply Chain Blibli Bayu Sudjono, CEO Foodbank of Indonesia Hendro Utomo , Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Nyoto Suwignyo berbincang saat peluncuran kampanye Live more, waste water & food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia di Jakarta, Rabu (18/10/2023). Data oleh United Nations Environment Programme (UNEP) 2020 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat untuk tingkat sampah makanan tertinggi di dunia yakni sebesar 20,94 juta metrik ton. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, pemahaman, serta kolaborasi oleh seluruh pihak dalam mengatasi isu tersebut. Kampanye Live more, Waste Water & Food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia fokus pada mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab serta melakukan aksi nyata untuk mengurangi sampah sisa makanan.

Red: Tahta Aidilla

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA. --  Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Nyoto Suwignyo, VP External Communications PT Bank DBS Indonesia Rifka Suryandari, Head of eFishery Fund and Ops eFishery Diajeng Reisa Manik, Founder Lyfe with Less Cynthia Indah Lestari, dan CEO Foodbank of Indonesia Hendro Utomo (dari kiri) berbicara membagikan pandangan mereka dalam diskusi seputar isu sampah makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Kampanye Live more, Waste Water & Food less yang digagas oleh Bank DBS Indonesia berfokus pada mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang bertanggung jawab serta melakukan aksi nyata untuk mengurangi sampah sisa makanan.

 
Berita Terpopuler