Hasil Survei Poltracking: Erick Thohir Cawapres Terkuat

Erick selalu berada dalam posisi teratas dalam simulasi 11 nama dan 10 nama cawapres.

@erickthohir
Menteri BUMN Erick Thohir.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir kembali menempati daftar calon wakil presiden (cawapres) terkuat pilihan publik. Hal itu tergambar dalam survei nasional yang dilakukan Poltracking Indonesia periode 3-9 September 2023.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi mengatakan, Erick selalu berada dalam posisi teratas dalam simulasi 11 nama dan 10 nama cawapres. Arya menyebut selisih suara responden yang dimiliki Erick terlampau cukup jauh dengan nama-nama lain. 

"RK (Ridwan Kamil) sempat menguat tapi (turun) karena dinamika politik yang disampaikan  pimpinan partai kalau RK masih Golkar. Yang krusial, praktis Erick masih bertahan yang tertinggi," ujar Arya saat memaparkan hasil survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk 'Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024' di Jakarta, Sabtu (7/10/2023).

Erick berada di posisi pertama sebagai cawapres...

Arya memerinci, simulasi 11 nama cawapres yang mencatat Erick di posisi pertama dengan 18,6 persen. Angka itu terpaut cukup signifikan daripada Sandiaga Salahuddin Uno di posisi kedua sebesar 15,7 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 10,2 persen. Sementara nama-nama berada di bawah 10 persen.

Sementara dalam simulasi 10 nama tanpa Gibran Rakabuming Raka, menurut Arya, Erick kian dominan dengan torehan 19,0 persen. Angka itu disusul Sandiaga hanya 15,7 persen, Ridwan Kamil dengan 12,4 persen, dan AHY sebesar 10,2.

Arya mengatakan, nama lain seperti Cak Imin, Mahfud MD, hingga Khofifah tak lebih dari 10 persen. "Kalau kita cek secara tren dari survei pada Oktober 2021 sampai September 2023, Erick Thohir trennya cenderung naik. Ridwan Kamil dan Khofifah cenderung mengalami penurunan," ucap Arya.

Survei tersebutmenggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden yang telah memiliki hak pilih. Arya mengatakan, survei tersebut memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Baca Juga

 

 
Berita Terpopuler