Voice Note Mahasiswi UMY Sebelum Bunuh Diri

Polisi mempelajari voice note mahasiswi UMY sebelum bunuh diri.

www.pollsb.com
Ilustrasi mayat bunuh diri.
Rep: Idealisa Masyrafina, Dadang Kurnia Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahasiswi UMY berinisial SMQF bunuh diri pada Senin (2/10/2023) di halaman belakang sayap kanan Gedung Y Unires Putri UMY, Dusun Ngebel, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Dia diduga tewas karena bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 gedung asrama.

Baca Juga

Seorang dosen di asrama tersebut berinisial TN adalah yang pertama kali menemukan si mahasiswi. Kemudian sempat membawanya ke rumah sakit untuk perawatan. Sampai di rumah sakit, nadi si mahasiswi masih berdenyut. Namun, beberapa saat kemudian, denyut itu hilang, sehingga dinyatakan wafat.

Kepala Seksi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, personel kepolisian menelusuri berbagai hal terkait kematian si mahasiswi. 

Pemeriksaan sejumlah saksi dilakukan. Saksi AS menuturkan bahwa korban kemungkinan melompat dari lantai 4, sebab pernah bertanya kemungkinan mati atau tidak apabila jatuh dari lantai setinggi itu. 

"Sehingga dugaan korban bunuh diri karena depresi dengan lompat dari lantai 4 Unires dan membentur genting dan lantai konblok," kata Jeffry.

Kemudian penyelidik mendapatkan keterangan bahwa mahasiswi tersebut sempat menenggak puluhan butir obat. Tapi termuntahkan lagi setelah dibantu orang-orang sekitar. 

Kemudian sempat dirujuk ke tim medis untuk diobservasi. Lalu diarahkan untuk konsultasi psikologis.

Tim kepolisian juga memeriksa barang-barang si mahasiswi. Kemudian didapatkan sebuah ponsel android. Di situ terdapat voice note si mahasiswi sebelum melakukan bunuh diri.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Penyelidik mempelajari rekaman suara tersebut. Kemudian menangkap makna perkataan dalam rekaman.

"Dari voice note yang dikirim, korban berkeinginan mengakhiri hidup, dan setelah kembali ke asrama Unires, pagi harinya korban yang tidur di salah satu kamar di lantai 4, diketahui sudah jatuh ke bawah," ujar Jeffry.

Mencegah bunuh diri 

Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana menyebutkan, masyarakat bisa terlibat langsung dalam upaya pencegahan bunuh diri

Menurut Atika, penting bagi masyarakat untuk sadar dan peka terhadap perubahan orang-orang di sekitar. Tidak memilih abai dan tetap peduli kepada orang lain merupakan langkah awal terlibat dalam pencegahan aksi bunuh diri. Sebab, orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental akan merasa aman terhadap lingkungan yang sehat di sekitarnya.

langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan dukungan psikologis awal. Prinsipnya ada tiga, yaitu memperhatikan atau mengamati, mendengarkan, dan mendampingi.

"Hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan misalnya ketika dia menangis jangan ditanya dulu kenapa, tapi perhatikan kebutuhan yang paling dasar yang bisa kita bantu. Misal mengambilkan tisu," katanya.

Atika melanjutkan, setiap orang memiliki pemikiran, pengalaman, harapan, dan ketahanan yang berbeda-beda. Maka dari itu sebaiknya mencoba memahami orang yang sedang mengalami gangguan mental tersebut dari sudut pandangnya, utamanya terkait bagaimana ia memaknai masalah yang terjadi. Untuk mendukung proses ini, kata dia, jauhkan respons yang bersifat judgemental.

"Jauhi respons menghakimi, seperti kamu kurang bersyukur. Itu akan membuatnya merasa bersalah. Selain itu, kita bisa memberikan validasi emosinya. Contohnya dengan kata-kata seperti aku paham itu berat buat kamu," kata Atika.

 

 
Berita Terpopuler