Malas Lihat Banyak Iklan di TikTok? Cek Tawaran Menarik Ini

Pengguna TikTok mungkin bisa membayar agar tidak melihat banyak iklan.

AP/Kiichiro Sato
TikTok meminta pengguna untuk memilih antara tetap menggunakan versi gratis aplikasi dengan iklan atau meningkatkan ke pengalaman bebas iklan./ilustrasi
Rep: Meiliza Laveda Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna TikTok mungkin bisa membayar agar tidak melihat banyak iklan di masa mendatang. Otoritas Android memiliki tangkapan layar TikTok yang meminta pengguna untuk memilih antara tetap menggunakan versi gratis aplikasi dengan iklan atau meningkatkan ke pengalaman bebas iklan. 

Baca Juga

Berdasarkan tangkapan layar, beberapa pengguna memiliki opsi untuk membayar 4,99 dolar AS atau sekitar Rp 78 ribu per bulan agar tidak melihat iklan. Namun, hingga saat ini, TikTok tidak memberikan tanggapan apa pun terkait kabar ini.

Dilansir The Verge, Selasa (3/10/2023), uji coba terhadap tingkat bebas iklan dilakukan ketika TikTok bekerja secara agresif untuk mendiversifikasi sumber uangnya. TikTok Shop, pasar dalam aplikasi platform tersebut, telah dipindahkan ke bilah navigasi utama untuk beberapa pengguna.

Perusahaan telah mendorong iklan dan kupon dengan harapan dapat menarik pengguna untuk melakukan pembelian. Menurut tinjauan oleh Insider, pengguna dapat membeli barang-barang yang dilarang oleh aturan TikTok, termasuk makanan buatan sendiri, mainan seks, dan vitamin.

Platform lain telah memperluas tingkatan bebas iklan sebagai cara untuk menghasilkan uang. Elon Musk pernah mengatakan sebelumnya bahwa dia ingin menawarkan tingkat berlangganan dengan harga lebih tingg yang tidak menampilkan iklan apa pun di Twitter yang sekarang disebut X. 

Hal ini belum terjadi, tapi perusahaan mengatakan pelanggan X Premium mendapatkan kurang lebih 50 persen lebih sedikit iklan di timeline mereka. Laporan menunjukkan Meta mungkin menawarkan versi bebas iklan di Facebook dan Instagram di Uni Eropa (UE) sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran regulator tentang privasi data. 

 

 
Berita Terpopuler