Di Rakernas IV PDIP, Jokowi Bisikan Ini ke Ganjar 

Persoalan pangan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diselesaikan. 

Republika/Prayogi
Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berbincang (dari kiri) saat menghadri pembukaan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas IV PDIP tersebut mengangkat tema Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia. Rakernas akan berlangsung hingga Ahad (1/10/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo membenarkan telah dibisiki oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kerja nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bisikan tersebut terkait kegalauan Jokowi terkait persoalan pangan saat ini.

"Jadi beliau itu ada kegalauan, kerisauan dari kondisi pangan dunia, maka beliau sangat konsen," ujar Ganjar di sela Rakernas IV PDIP, Jumat (29/9/2023).

"Maka tadi beliau tadi colek saya, siapkan teknisnya sekarang. Maka, pada saat begitu dilantik, persis yang diomongkan tadi, kerjakan itu, karena itu lebih strategis dalam konteks politik dunia," sambungnya.

Dalam pidatonya di Rakernas IV PDIP, Jokowi menilai permasalahan pangan yang menjadi tema utama forum tersebut sangat sesuai dengan keadaan dunia saat ini. Ia sendiri setuju dengan padangan Ganjar dalam menghadirkan kedaulatan pangan untuk Indonesia.

Sebab, persoalan pangan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diselesaikan. Karena hal tersebut menyangkut ancaman perubahan iklim, kondisi geopolitik, hingga masih tidak stabilnya ekonomi dunia.

"Dan lebih setuju lagi apa yang disampaikan calon presiden Pak Ganjar Pranowo. Tadi saya bisik-bisik ke beliau, 'Pak nanti abis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan, nggak usah lama-lama, perencanaannya disiapkan sekarang'," ujar Jokowi dalam pidatonya di Jakarta International Expo, Jakarta.

"Begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan, sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," sambungnya.

Jokowi mengaku ngeri mendengar dan melihat cerita berbagai negara yang menghentikan ekspor pangannya. Hal tersebut langsung sangat berdampak terhadap kebutuhan pangan negara-negara di dunia.

Indonesia sendiri menjadi salah satu yang terdampak dari konflik antara Rusia dan Ukraina. Sebab, kedua negara tersebut merupakan penghasil dan eksportir gandum tertinggi di dunia.

"Harga yang naik secara drastis dan bahkan kemarin saya membaca di sebuah berita, di satu negara maju di Eropa, anak-anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi. Yang biasanya sarapan pagi, sekarang ini sudah tidak sarapan pagi karena kekurangan bahan pangan, karena mahalnya bahan pangan," ujar Jokowi.

 
Berita Terpopuler