Bangga! Tempe Indonesia Tembus Pasar Amerika Serikat

Ini membuktikan tempe bisa diterima di seantero dunia.

dok IPB University
Tempe Azaki
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Azaki Food Internasional yang memproduksi Tempe Azaki berhasil menembus pasar Amerika Serikat, Asia, dan Timur Tengah berkat penerapan konsep keberlanjutan. Tempe Azaki kini berhak menggunakan label ramah lingkungan dari US Soy.

Baca Juga

Azaki Food Internasional pada Selasa (26/9/2023) meresmikan pabrik tempe dengan konsep berkelanjutan. Peresmian dilakukan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim dan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian RI Reni Yenita.

Peresmian pabrik ini terasa spesial karena berbagai usaha dan komitmen yang dilakukan Azaki guna menembus pasar dunia akhirnya mendapatkan apresiasi. Sebelum proses peresmian, CEO Azaki Food Internasional Cucup Ruhiyat menerima sertifikat US Sustainable dari Country Director USSEC Indonesia Ibnu Wiyono.

"Mulai saat ini, Azaki berhak menggunakan logo ramah lingkungan yang dikeluarkan US Soy melalui USSEC Indonesia. Sebuah prestasi bahwa tempe yang selama ini lebih dikenal diproduksi secara tradisional, ternyata mampu menerapkan produksi secara berkelanjutan dan secara langsung menjaga keberlangsungan alam kita," kata Cucup dilansir Antara.

Dia mengatakan pabrik Azaki ini memenuhi standar keberlanjutan dengan desain khusus untuk memenuhi standar keamanan pangan yang sangat tinggi di pasar luar negeri. Pabrik seluas 2.000 meter persegi ini mampu memproduksi hingga 4,5 ton tempe per hari.

Cucup mengaku Tempe Azaki berhasil menembus pasar dunia dengan secara rutin mengekspor 35 ton tempe per bulan ke Jepang dan 15 ton ke Korea Selatan. Selain itu, sejak awal tahun ini ekspor tempe juga telah dilakukan ke Taiwan dan Amerika Serikat.

Sementara China dan beberapa Negara Timur Tengah masih dalam proses penjajakan. Berbagai negara semakin ketat memberi izin masuk terhadap produk-produk pangan. Sejumlah persyaratan keamanan pangan dan label menjadi hal yang harus dipenuhi oleh produsen.

"Kami sejak awal berusaha berkontribusi mengekspor budaya tempe ke seluruh dunia. Apalagi tren konsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi khususnya tinggi protein terus meningkat usai pandemi Covid-19," katanya.

Menurut Cucup, ini kesempatan baik untuk memasarkan tempe dengan standar keamanan pangan yang lebih tinggi. "Pemberian label ramah lingkungan sekaligus membuktikan bahwa tempe sebagai budaya bisa bersaing dan mendapatkan tempat bukan hanya di tanah kelahirannya, tapi juga di seantero dunia," katanya.

 

 
Berita Terpopuler