Hugo Samir: Hafiz Qur'an, Darah Samba, dan Titisan Marcus Rashford

Hugo Samir memiliki catatan prestasi yang mengesankan di level usia.

Republika/Thoudy Badai
Pemain timnas Indonesia U-24 di Asian Games 2022 Hangzhou, Cinaa, Hugo Samir (kanan).
Rep: Anggoro Pramudya Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hugo Samir terpilih menjadi salah satu dari 22 pemain yang dipanggil oleh pelatih Indra Sjafri untuk mewakili tim nasional (timnas) Indonesia U-24 dalam ajang Asian Games 2022 Hangzhou Cina. Penyerang sayap dengan kecepatan berlari mumpuni serta piawai mengolah kulit bundar menjadi dasar alasan Indra Sjafri memasukkan nama Hugo Samir ke skuad Merah Putih.

Awalnya, keputusan Coach Indra memanggil Hugo Samir cukup menarik perhatian publik mengingat ia memiliki pengalaman bermain yang terbatas di level klub. Selain itu, Hugo Samir juga sempat menerima sanksi dari PSSI berupa larangan bermain selama 12 bulan.

Tetapi, kejelian dan ketajaman Indra Sjafri dalam menunjuk bakat-bakat muda terbaik di Indonesia kembali berjalan positif. Buktinya, Hugo Samir mampu membawa timnas U-24 menang 2-0 atas Kirgistan pada laga perdana fase Grup F Asian Games 2022, Selasa (19/9/2023).

Putra dari pelatih kawakan Indonesia asal Brasil, Jacksen F. Tiago, itu mencetak gol kedua sekaligus mengunci kemenangan bagi skuad Garuda Muda. Golnya pada menit ke-90+2 melengkapi keunggulan dari gol awal Indonesia yang dicetak Ramai Rumakiek.

Meskipun masih muda, Hugo Samir memiliki catatan prestasi yang mengesankan di level usia, termasuk meraih gelar top skor Karlos Cup pada tahun 2016 dengan mencetak 11 gol dari 7 penampilan.

Selain itu, Hugo Samir juga memiliki pengalaman bermain untuk timnas Indonesia U-19 dan U-20. Ia pun berhasil mencetak dua gol dari enam pertandingan yang dimainkannya.

Namun, Hugo Samir juga memiliki catatan kurang baik dalam hal disiplin, pernah dihukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena insiden menendang seorang wasit.

Baca Juga

Hugo Samir merupakan pemain keturunan, ia memiliki darah Brasil dari sang ayah dengan ibu, Nadira Bajamal, yang berasal dari Surabaya. Mengalir DNA 'Samba', tak heran bila Hugo kepincut untuk terjun ke rumput lapangan hijau sepak bola profesional.

Hugo Samir lahir pada 25 Januari 2005 dan kini usianya baru menginjak 18 tahun. Kiprah Hugo Samir di level domestik sejauh ini bisa dikatakan belum memberikan kualitas terbaik. Ia diklaim masih harus belajar dan berlatih lebih keras untuk bisa menjadi lebih hebat.

Sosok yang kerap beroperasi sebagai winger kiri dengan impresi yang menyerupai striker Manchester United (MU) Marcus Rashford merupakan jebolan asli akademi Persebaya Surabaya U-13 pada 2018 silam.

Baru setahun kemudian Hugo Samir melanjutkan kariernya bersama ASIOP Apacinti (2019). Pun merapat ke Barito Putera U-16 (2019) sebelum menambatkan hati ke Bhayangkara U-18 pada 2022, dan hijrah ke Persis Solo Junior U-20 dari 2021.

Ketika membela Persis Solo, Hugo Samir sempat dipinjamkan ke Borneo FC untuk musim 2023/2024. Pun dengan pengalamannya merumput di lapangan hijau, tentulah akan membentuk mental Hugo membela timnas Garuda Muda.

Hal menarik lain dari Hugo adalah ia begitu populer sebagai seorang penghafal Al-Qur'an (Hafiz). Hal tersebut diungkapkan oleh Jacksen F Tiago melalui akun Instagram tahun 2020 lalu.

"Hafidz Quran. Atlet sepak bola. Calon penerima Ballon d'Or," kata Jacksen di Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.

Bukan hanya itu, Hugo Samir juga pandai melantunkan adzan. Ia bahkan pernah menjuarai lomba adzan yang diketahui dari postingan di Instagram pribadi @hugosamir28.

 
Berita Terpopuler