Hindari Penyelundupan Bahan Peledak, Israel Setop Distribusi Barang dari Gaza

Penangguhan barang masuk dari Gaza tersebut mulai diberlakukan 5 September 2023.

AP Photo/Fatima Shbair
Warga melihat peluru mortir dan pecahan rudal Israel yang meledak saat mereka berdiri di puing-puing rumah yang hancur akibat serangan di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah.
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel pada Senin (4/9/2023) memutuskan untuk menghentikan masuknya barang-barang dari Gaza melalui penyeberangan perbatasan Kerem Shalom tanpa batas waktu, dengan alasan kekhawatiran akan penyelundupan bahan peledak. Penangguhan barang masuk dari Gaza tersebut akan dimulai Selasa (5/9/2023).

Baca Juga

Informasi tersebut didapat dari Komite Koordinasi Pemasukan Barang ke Jalur Gaza yang beroperasi di bawah Otoritas Palestina. Sebelumnya Israel mengklaim telah menemukan cara penyelundupan bahan peledak yang disembunyikan di dalam pakaian dari Gaza ke Tepi Barat, di mana ini dijadikan sebagai alasan keputusan tersebut.

Para inspektur dari Kementerian Pertahanan Israel memeriksa tiga truk angkut. Dan di dalamnya petugas menemukan beberapa kilogram bahan peledak berkualitas tinggi yang disembunyikan di dalam lapisan pakaian, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh militer Israel.

Pernyataan tersebut juga mencatat bahwa bahan peledak tersebut diyakini ditujukan untuk "elemen teroris." 

Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel, Herzi Halevi, dengan dukungan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, mengarahkan penangguhan transportasi barang dari Gaza ke Israel. 

Padahal jalur penyeberangan Kerem Shalom berfungsi sebagai satu-satunya pintu gerbang komersial Gaza ke dunia luar. 

 
Berita Terpopuler