Doa Minta Hujan yang Dipanjatkan Nabi Muhammad

Dalam Islam, terdapat tuntunan tentang doa untuk meminta hujan.

AP/K.M. Chaudary
Doa Minta Hujan yang Dipanjatkan Nabi Muhammad
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu daerah atau negara kerap dilanda musim kemarau dalam waktu yang lama. Selama beberapa pekan atau bahkan beberapa bulan, tidak turun hujan dan terjadi kekeringan yang melanda banyak wilayah.

Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu, seperti sawah yang gagal panen, sulit air, dan lainnya. Dalam Islam, terdapat tuntunan tentang doa untuk meminta hujan.

Di masa Nabi Muhammad juga pernah dilanda musim kering karena hujan tidak turun dalam waktu yang lama. Sehingga saat itu, Rasulullah SAW menyampaikan doa agar Allah SWT menurunkan hujan.

Doa Minta Hujan Nabi Muhammad

Berikut ini hadits riwayat Anas bin Malik RA dalam Shahih Bukhari, yang menjelaskan tentang kondisi musim kering di masa itu, dan doa yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW:

Baca Juga

-  أنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَومَ الجُمُعَةِ مِن بَابٍ كانَ وِجَاهَ المِنْبَرِ، ورَسولُ اللَّهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ، فَاسْتَقْبَلَ رَسولَ اللَّهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قَائِمًا، فَقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، هَلَكَتِ المَوَاشِي، وانْقَطَعَتِ السُّبُلُ، فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا، قالَ: فَرَفَعَ رَسولُ اللَّهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَدَيْهِ، فَقالَ: اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا. قالَ أنَسُ: ولَا واللَّهِ ما نَرَى في السَّمَاءِ مِن سَحَابٍ، ولَا قَزَعَةً، ولَا شيئًا، وما بيْنَنَا وبيْنَ سَلْعٍ مِن بَيْتٍ، ولَا دَارٍ. قالَ: فَطَلَعَتْ مِن ورَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ، فَلَمَّا تَوَسَّطَتِ السَّمَاءَ، انْتَشَرَتْ ثُمَّ أمْطَرَتْ، قالَ: واللَّهِ ما رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا، ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِن ذلكَ البَابِ في الجُمُعَةِ المُقْبِلَةِ، ورَسولُ اللَّهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ، فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا، فَقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، هَلَكَتِ الأمْوَالُ وانْقَطَعَتِ السُّبُلُ، فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا، قالَ: فَرَفَعَ رَسولُ اللَّهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَدَيْهِ، ثُمَّ قالَ: اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، ولَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ علَى الآكَامِ والجِبَالِ، والآجَامِ والظِّرَابِ، والأوْدِيَةِ ومَنَابِتِ الشَّجَرِ. قالَ: فَانْقَطَعَتْ، وخَرَجْنَا نَمْشِي في الشَّمْسِ. قالَ شَرِيكٌ: فَسَأَلْتُ أنَسَ بنَ مَالِكٍ: أهو الرَّجُلُ الأوَّلُ؟ قالَ: لا أدْرِي.

Anas bin Malik RA menceritakan, ada seorang laki-laki masuk ke dalam masjid pada hari Jumat dari pintu yang berhadapan dengan mimbar, dan saat itu Rasulullah SAW sedang menyampaikan khutbah. Orang itu kemudian menghadap ke arah Rasulullah SAW lalu berkata:

"Wahai Rasulullah, harta benda telah habis dan jalan-jalan terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!" Kemudian Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya seraya berdoa:

 اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا

"Allahumma isqina, Allahumma isqina, Allahumma isqina."

Terjemahan: "Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan."

Anas mengatakan...

Anas mengatakan, "Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikitpun awan baik yang tebal maupun yang tipis. Tidak ada antara tempat kami dan bukit itu rumah atau bangunan satupun. Tiba-tiba dari bukit itu tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke tengah langit, awan itu pun menyebar dan hujan pun turun."

Anas melanjutkan, "Demi Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari. Kemudian pada Jumat berikutnya, orang itu masuk kembali dari pintu yang sama dan Rasulullah SAW sedang berdiri menyampaikan khutbahnya. Kemudian orang itu menghadap beliau seraya berkata:

"Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan-jalanpun terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menahan hujan!" Anas berkata, "Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya seraya berdoa:

 اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، ولَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ علَى الآكَامِ والجِبَالِ، والآجَامِ والظِّرَابِ، والأوْدِيَةِ ومَنَابِتِ الشَّجَرِ.

"Allahumma hawaalayna wa laa 'alayna, Allahumma 'alal aa-kaa-mi wal jibaa-li, wal aa-jaa-mi, wazh-zhiroo-bi, wal awdiyati wa manaa-bitisy syajar."

"Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah hujan di atas bukit-bukit, gunung-gunung, bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan."

Anas berkata, "Maka hujan berhenti. Kami lalu keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari." Syarik berkata, "Aku bertanya kepada Anas bin Malik, 'Apakah laki-laki itu adalah laki-laki yang pertama? ' Anas menjawab, 'Aku tak tahu'." (HR Bukhari)

 

 
Berita Terpopuler