AHY Dambakan Politik Baik, Bukan Segala Cara Asal Menang

AHY menilai komitmen kini sudah menjadi barang langka.

Prayogi/Republika
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa pihaknya mendambakan prinsip berpolitik yang baik. Bukan sikap yang menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, tanpa mempedulikan etika dan kesetaraan.

Baca Juga

Pengalamannya di militer juga mengajarkan, memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Sebab dalam kondisi perang bukan hanya seolah tentang menang atau kalah, tetapi juga soal cara bagaimana memenangkan peperangan tersebut.

"Kita juga tidak ingin seolah semuanya bisa asal tidak boleh kalah. Cara tidak boleh menikam tujuan, cara juga harus dijiwai oleh tujuan, begitu pula sebaliknya, ini adalah pandangan pemimpin besar Mahatma Gandhi yang juga menjadi rujukan utama dari pikiran-pikiran Presiden Soekarno," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (4/9/2023).

"Kami memiliki harapan besar hadirnya perubahan dan perbaikan, bukan perubahan biasa, tetapi perubahan besar dan fundamental yang berlandaskan pada nilai-nilai dan etika," sambungnya.

Namun kenyataannya, hal itu diakui tidak mudah untuk diwujudkan. Saat ini, ie melihat bahwa komitmen menjadi barang yang langka dan kata maaf dijadikan obat yang murah untuk pengingkaran atas sebuah komitmen.

"Ini tentu berbahaya, jika dibiarkan bisa menjadi budaya, menjadi sebuah pembenaran, lambat laun bisa membentuk karakter bangsa yang tidak bertanggung jawab," ujar AHY.

 

 

Kini, Partai Demokrat siap membuka ruang komunikasi dengan koalisi yang sudah ada saat ini. Komunikasi tersebut terlebih dahulu akan dibawa ke Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk diputuskan bersama sebelum menjadi keputusan resmi.

"Dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu, Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan, dan etika politik," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

"Mari kita songsong perjalanan politik yang baru dengan hati yang bersih dengan niat yang baik, cara yang baik, dan tujuan yang baik," sambung Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengedepankan etika politik dalam menjalin peluang untuk berkoalisi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut dinilainya sudah ditunjukkan oleh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Kubu Ganjar lewat Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani diungkapnya sudah mengajak Partai Demokrat untuk bekerja sama. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo ketika menemuinya di Pacitan, Jawa Timur.

"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik Ajakannya juga saya dengarkan tulus dan serius, dilakukan secara terbuka, publik juga tahu, ini kan baik untuk transparansi politik," ujar SBY dalam sambutannya di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023).

Tak segan, ia memuji Prabowo dan Puan yang mempunyai etika politik yang baik ketika mengajak Partai Demokrat untuk berkoalisi. Ajakan tersebut juga dilakukan lewat pertemuan terbuka yang diketahui oleh publik.

 

 

 
Berita Terpopuler