Dokter: Banyak dan Sering Minum Air Bantu Redakan ISPA Akibat Polusi Udara

Cara lain untuk meredakan ISPA adalah dengan rajin mencuci hidung.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga mengenakan masker saat beraktivitas di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/8/2023). Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung dalam satu minggu terakhir, Indeks Standar Polusi Udara (ISPU) Kota Bandung berada pada angka 96 dan terendah pada angka 67 untuk parameter PM2,5 atau dalam kategori sedang. Untuk itu DLH Kota Bandung mengimbau warga untuk menggunakan masker di luar ruang, melakukan uji emisi kendaraan serta melakukan penanaman pohon.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis pulmonologi Rumah Sakit Pusat Pertamina Januar Habibi mengatakan, salah satu cara meredakan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), terutama dari pajanan polusi udara, adalah dengan meningkatkan volume dan frekuensi hidrasi.

Baca Juga

“Konsumsi air putih secara teratur akan membantu membersihkan tenggorokan. Kalau polutan tertelan lebih aman karena bisa keluar lewat cairan daripada kehirup,” ujar Januar dalam sebuah diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Memperbaiki hidrasi dengan air minum tidak hanya soal seberapa banyak air yang diminum, tapi frekuensinya juga harus ditambah. Januar menyarankan untuk minum minimal setiap 20 menit saat sedang bekerja.

Minum cukup dengan dua teguk untuk melembabkan tenggorokan dan membantu membersihkan polutan yang masuk ke dalam tenggorokan. Selain konsumsi air putih, cara lain untuk meredakan ISPA adalah dengan rajin mencuci hidung.

Secara alami, bulu hidung berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup sehingga mencuci hidung bisa membantu menghilangkan zat polutan ukuran tertentu yang masuk dan terperangkap di bulu hidung, sebelum masuk ke paru-paru.

Penting menjaga stamina...

 

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu juga mengatakan penting menjaga stamina agar tidak mudah terkena penyakit dengan makan makanan bergizi, istirahat yang cukup serta konsumsi vitamin, dan hindari merokok.

“Jaga stamina karena semakin lemah seseorang akan semakin mudah kena penyakit. Kalau sudah (sakit), coba terapi sederhana di rumah. (Jika) tiga hari tidak enakan (membaik) atau malah demam, segera ke dokter,” kata Januar.

Dia menyarankan jika seseorang merasakan ISPA atau ada rasa sakit di tenggorokan akibat paparan polusi udara, sebaiknya hindari area berpolusi dan gunakan masker dengan benar yang menutupi hidung dan mulut. Namun, jika sakit tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berobat ke dokter sesuai gejala.

Polusi udara memiliki zat polutan dengan partikulat meter berukuran 2,5 mikron meter dan dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan larut dalam darah. Hal ini dapat menimbulkan berbagai penyakit dan mengganggu kerja organ tubuh lainnya, seperti jantung dan mengakibatkan strok dalam jangka panjang.

Januar mengatakan, selain menggunakan masker secara rutin, masyarakat sebaiknya bersikap bijak menghadapi kualitas udara yang memburuk. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan memantau kualitas udara melalui aplikasi atau website, memeriksa emisi kendaraan yang digunakan, memilih BBM dengan pembakaran yang baik, serta membatasi penggunaan kendaraan bermotor.

 

Jika ingin beraktivitas di luar ruangan, pilih area dengan banyak pepohonan karena dari beberapa penelitian, terbukti pepohonan membantu menyaring polusi udara. Untuk kelompok usia rentan seperti anak-anak, lansia atau kelompok yang mempunyai komorbid, baiknya kunjungi tempat dengan banyak ruangan tertutup.

 
Berita Terpopuler