Kader Demokrat Marah, Baliho Anies-AHY Dicopot

Kader kecewa karena menilai Anies diyakini telah melanggar kesepakatan.

dok Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar pertemuan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Demokrat mulai mencopot baliho-baliho bergambar Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono yang tersebar di beberapa kota terutama di Jakarta dan daerah sekitarnya. Pencopotan itu dilakukan setelah Anies Baswedan dikabarkan menyetujui Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pendampingnya maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan kabar itu saat dia dihubungi di Jakarta, Kamis. "Tadi sudah mulai copot," ucap Herzaky.

Dia melanjutkan kader mencopot itu karena kecewa dengan sikap Anies yang diyakini melanggar kesepakatan dan membentuk koalisi secara sepihak bersama Partai NasDem dan PKB. "Sehingga komitmen kerja sama Koalisi Perubahan sudah tidak ada, karena Koalisi Perubahan tiga pihak," kata Herzaky Mahendra Putra.

Oleh karena itu, Partai Demokrat menggelar rapat majelis tinggi di kediaman pribadi Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Jumat (1/9), untuk membahas sikap partai terhadap kelanjutan koalisi dan penetapan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam siaran resmi Partai Demokrat di Jakarta, Kamis, menjelaskan rapat itu digelar karena kewenangan menentukan koalisi dan calon presiden, calon wakil presiden diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

 

 

Sekjen Demokrat dalam siaran yang sama mengumumkan Anies Baswedan, bakal calon presiden yang mulanya diusung NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, menyetujui secara sepihak kerja sama politik NasDem dan PKB. Anies juga diyakini oleh Demokrat menyetujui sepihak penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden.

"Tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," papar Teuku Riefky.

Malam itu juga, jelas Teuku Riefky, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikan-nya 

Sejauh ini, Anies belum memberikan komentar-nya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

 
Berita Terpopuler