10 Peringatan dan Bahayanya yang Diabadikan dalam Alquran untuk Umat Manusia

Alquran memuat banyak peringatan yang bermanfaat untuk manusia

ANTARA
Alquran (ilustrasi). Alquran memuat banyak peringatan yang bermanfaat untuk manusia
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran telah memberi peringatan tentang berbagai hal yang mesti dihindari setiap Muslim. Jika tidak dihindari dan larut di dalamnya, bisa mencelakakan kehidupan seorang Muslim. 

Baca Juga

Melalui peringatan tersebut, Alquran menunjukkan bahwa ada perbuatan yang dapat menyebabkan seorang Muslim terjerumus dalam dosa dan kemaksiatan sehingga lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT. Berikut ini 10 peringatan keras dalam Alquran untuk umat Muslim: 

1. Jangan mengikuti hawa nafsu 

Allah SWT melarang hamba-Nya untuk mengikuti hawa nafsu dan menghalalkan segala cara yang membawa kepada selain jalan Allah SWT. Karena itu, Allah SWT memperingatkan bahwa ada azab yang pedih di Hari Kiamat kelak bagi orang-orang yang menyimpang dari jalan Allah SWT.  

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ ۚ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Allah SWT berfirman, "Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS Al Qashash ayat 50)   

2. Jangan memiliki prasangka buruk

Kata 'Dzan' dan turunannya disebutkan sebanyak 50 kali dalam Alquran. Kebanyakan di antaranya memuat tentang prasangka buruk terhadap Allah SWT dan pengingkaran.  

وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّووْءِ ۚ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ ۖ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصصِيرًا

"Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali." (QS Al Fath ayat 6)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ 

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa." (QS Al Hujurat ayat 12) 

Ayat-ayat tersebut merupakan larangan Allah SWT sekaligus peringatan agar tidak berprasangka buruk. Sebab sebagiannya adalah maksiat, sebagian lagi adalah akidah yang sesat. Prasangka buruk juga mengarah pada dosa lain yaitu tahassus dan tajassus. Tahassus adalah mencari-cari kejelekan orang lain, sedangkan tajassus adalah memata-matai. 

3. Jangan iri 

Lafadz 'Hasad' yang berarti iri atau dengki, disebut sebanyak empat kali dalam Alquran. Salah satunya firman Allah SWT dalam Surat Al Baqarah ayat 109, sebagai berikut: 

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أأَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." 

Baca juga: 2 Buah Surga yang Ada di Dunia dan Diabadikan Alquran, Atasi Asam Urat Hingga Kanker

Iri hati atau dengki adalah sesuatu yang tertanam dalam diri orang-orang kafir dan bertentangan dengan kebenaran. Allah SWT pun mengutuk orang-orang kafir karena kedengkian mereka. 

Dari dengki, muncul permusuhan. Dengki merupakan penyebab terjadinya perpecahan, putusnya tali silaturahim antarkerabat, rusaknya persahabatan, dan berbagai hal lain yang merugikan dan menyengsarakan banyak orang. 

Iri hati atau dengki, ibarat benih kejahatan yang terjadi pada umat manusia. Iri hati adalah dosa yang pertama kali ada di langit, dan kemaksiatan pertama di muka bumi. 

 

4. Jangan kikir 

Kikir disebut dengan dua lafadz dalam Alquran, yaitu 'Al Bakhl' dan 'Asy-Syuh'. Lafadz 'Bakhl' disebut 12 kali dalam Alquran. Allah SWT berfirman:

هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ ۖ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ ۚ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ ۚ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَككُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

"Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Mahakaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini." (QS Muhammad ayat 38) 

Adapun Asy-Syuh, disebut tiga kali dalam Alquran. Salah satunya ada dalam Surat An Nisa ayat 128:

وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَأُحْضِرَتِ الْأَنْفُسُ الشُّحَّ ۚ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

"Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh), maka sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS An Nisa ayat 128) 

Nabi Muhammad SAW juga telah memperingatkan tentang bahaya pelit. Karena sifat ini telah menghancurkan orang-orang terdahulu sehingga terjadi pertumpahan darah. Sifat pelit mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan demi mencapai tujuan dalam jiwa yang telah diperbudak oleh keserakahan. 

5. Jangan berbuat zalim 

Lafadz 'adz-dzulm' yang berarti zalim, disebut sebanyak 12 kali dalam Alquran. Sebagaimana dalam Surat Ali Imran ayat 192 berikut ini: 

رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ 

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun." (QS Ali Imran ayat 192) 

Al Baghawi dalam tafsirnya terhadap ayat tersebut, menjelaskan, orang-orang yang zalim tidak punya penolong dapat membuatnya terhindar dari siksa Allah di hari kiamat kelak.

6. Jangan sombong 

Lafadz 'al-kibr' muncul 11 kali dalam Alquran. Allah SWT berfirman: 

إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ ۙ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا ها هُمْ بِبَالِغِيهِ ۚ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Mahamendengar lagi Mahamelihat." (QS Ghafir ayat 56)

وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُمْ مُسْوَدَّةٌ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْووًى لِلْمُتَكَبِّرِينَ 

"Dan pada hari Kiamat engkau akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, wajahnya menghitam. Bukankah neraka Jahanam itu tempat tinggal bagi orang yang menyombongkan diri?" (QS Az Zumar ayat 60) 

Baca juga: 19 Aktivitas Keseharian Para Firaun yang Menguasai Mesir Selama Ribuan Tahun

 

Ayat tersebut menunjukkan bahwa ada tempat khusus bagi orang-orang yang sombong, agar mereka mendapat siksa yang pedih sebagai hukuman atas kesombongan mereka dan tidak tunduk pada kebenaran. 

Itu juga merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh seorang muslim agar tidak terjerumus dalam kesombongan tersebut. Nabi Muhammad SAW pernah berpesan, siapapun yang dalam dirinya terdapat kesombongan meski sedikit, maka tidak akan masuk surga. 

Seorang Muslim seharusnya menyadari, tidak ada yang bisa disombongkan. Sebab sungguh keagungan dan kebesaran itu hanyalah milik Allah SWT semata. Karena itu, sama sekali tidak boleh bagi seorang muslim membiarkan kesombongan meresap ke dalam hatinya.  

 

7. Jangan berbohong 

Peringatan Alquran berikutnya adalah jangan berbohong, yang dalam bahasa Arab disebut 'al-kidzb', dan tercantum di banyak ayat dalam Alquran. alah satunya ada di Surat At Taubah ayat 77: 

فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ ببِمَا أَخْلَفُوا اللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُانُوا يَكْذِبُونَ

"Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta." 

Larangan dan peringatan terhadap sifat tercela ini juga disebutkan oleh Rasulullah SAW. Beliau SAW menyampaikan bahwa berbohong adalah perbuatan yang mengarah pada maksiat dan maksiat membawa ke neraka. Orang yang berdusta maka akan ditulis di sisi Allah SWT sebagai pendusta. 

8. Larangan riba 

Larangan memakan riba dan peringatannya disebutkan hingga lima kali dalam Alquran. Salah satunya di Surat Al Baqarah ayat 275, sebagai berikut:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ االَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ  فِيهَا خَالِدُونَ

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." 

Riba dalam hukum Islam merupakan salah satu dosa yang paling besar. Islam telah mengharamkannya dan memberikan peringatan yang paling keras agar tidak berurusan dengan riba.

9. Jangan memakan harta orang lain secara batil 

Seorang Muslim diharamkan menggunakan harta orang lain secara batil. Allah SWT berfirman: 

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ 

"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (QS Al Baqarah ayat 188) 

Islam juga melarang keras soal pengambilan harta anak yatim secara zalim. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (QS An Nisa ayat 10)

Nabi Muhammad SAW juga telah mengingatkan bahwa salah satu dosa mematikan, adalah memakan harta anak yatim.

Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

10. Peringatan soal api neraka 

Peringatan soal api neraka disebutkan dengan berbagai bentuk dalam Alquran. Misalnya dengan lafaz An Naar, Jahannam, Al Sa'iir, Saqr, dan Al Hariiq serta kata-kata lain yang sejenis. 

Salah satu peringatan Alquran soal neraka, ada dalam Surat At Tahrim ayat 6, yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا  مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS At Tahrim ayat 6) 

Dalam Tafsir Imam Ath Thabari terhadap ayat tersebut, dijelaskan bahwa Allah SWT mengingatkan dan menuntun kepada para hamba-Nya untuk menjaga diri dan keluarga kita, memeliharanya, dan melindunginya dari api neraka yang menyala-nyala, dengan meninggalkan dosa dan menjalankan ketaatan kepada-Nya. 

"Kemudian Dia menggambarkan neraka dengan gambaran yang menakutkan dan tegas...," demikian penjelasan Imam ath-Thabari.

 

 

 

Sumber: alukah  

 
Berita Terpopuler