Demokrat Singgung Pengaruh Kuat Surya Paloh Sehingga Anies Patuh

Demokrat menilai pasangan Anies-Cak Imin sebagai keputusan sepihak Surya Paloh.

Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan kepada kader saat acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (16/7/2023). Apel siaga tersebut dilakukan dalam rangka konsolidasi kader sekaligus menguatkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Acara tersebut dihadiri oleh Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan petinggi partai koalisi lainnya yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersama jajarannya.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Demokrat dan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Teuku Riefky Harsya menyindir kabar bakal capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan setuju dipasangkan dengan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Pilpres 2024. Demokrat mensinyalir hal ini terjadi berkat kuatnya pengaruh Ketum Partai Nasdem Surya Paloh terhadap Anies. 

Baca Juga

Riefky menerangkan Capres Anies dan Tim 8 telah merencanakan beberapa kali waktu deklarasi atas desakan masyarakat agar Koalisi Perubahan segera dideklarasikan. Namun, rencana deklarasi itu tidak pernah terwujud. 

"Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi," kata Riefky dalam keterangannya pada Kamis (31/8/2023). 

Demokrat kini mengeluhkan kuatnya pengaruh Surya Paloh terhadap Anies. Sebab, Demokrat meyakini koalisi mestinya dibangun atas kesetaraan antar masing-masing pihak. 

"Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan dalam koalisi," ujar Riefky.

Atas rencana deklarasi ini, Riefky menyebut telah dikomunikasikan kepada Surya Paloh pada 24 Agustus 2023, kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY pada 25 Agustus 2023, dan kepada Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri pada 26 Agustus 2023. Tentang penetapan waktu deklarasi ini, Surya Paloh disebut menyerahkan sepenuhnya kepada Tim 8. Sedangkan SBY dan Salim Segaf bersetuju untuk dilakukan percepatan deklarasi. 

"Capres Anies dan Tim 8 berpendapat tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, capres Anies sudah menentukan cawapresnya," ujar Riefky. 

 

Saat itu, Riefky menyebut Anies siap dipasangkan dengan AHY. Tapi situasi tiba-tiba berubah. Hal ini menurut Riefky terjadi lagi-lagi karena Surya Paloh. 

"Tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada 29 Agustus 2023 di Nasdem Tower secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies. Keputusan ini disebutnya diambil tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu," ujar Riefky. 

Anies sebelumnya disebut Demokrat sudah sepakat menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu disepakati pimpinan Nasdem, PKS, dan Demokrat. Namun, kini Anies menurut ke Surya Paloh untuk disandingkan dengan Muhaimin.

Adapun koalisi Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memenuhi syarat kursi 20 persen di DPR. Dengan begitu, pasangan Anies-Cak Imin sudah cukup untuk bisa mendaftar ke KPU.

 

Tarik ulur bacawapres Anies - (Republika/berbagai sumber)

 
Berita Terpopuler