Kiai Ahsin: Pembunuhan Merupakan Dosa Besar dalam Islam

Allah akan membalas orang yang membunuh dengan neraka jahanam.

Foto : MgRol_92
Ilustrasi Penemuan Mayat
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya kasus pembunuhan di Indonesia yang bisa kita lihat melalui berita-berita di televisi maupun di jejaring sosial media, menunjukkan seolah-olah perbuatan menghabisi nyawa orang lain adalah perilaku sepele. Padahal dalam Islam sendiri, maupun agama lain tidak membenarkan perilaku tersebut dan merupakan dosa besar.

Menurut pakar tafsir Alquran KH Ahsin Sakho, membunuh atau menghabisi nyawa orang lain tanpa sebab yang dibenarkan oleh syariat merupakan dosa besar. Mereka yang membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain tanpa hak, maka Allah akan membalasnya dengan neraka jahanam dan melaknat pembunuh tersebut dengan azab yang pedih.

"Membunuh adalah perbuatan dosa. Dalam Alquran, siapa yang melukai orang lain satu orang saja itu sama saja dengan membunuh umat manusia, karena seorang itu apabila dia membunuh seseorang bisa jadi membunuh orang lain (lagi), karena dia telah menghalalkan pembunuhan, dan ini sangat besar sekali dosanya, hati-hati," kata Kiai Ahsin dalam sambungan telepon, Senin (28/8/2023).

Larangan membunuh ini disebutkan Allah dalam Alqur'an surat An-Nisa ayat 93:

وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيْمًا

"Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang sangat besar." (QS. An-Nisa': 93)

"Oleh karena itu di dalam Islam, bahwa membunuh orang lain merupakan dosa besar. Mereka yang membunuh orang lain secara sengaja (muslim), maka balasannya tidak lain adalah neraka jahanam dan dia akan abadi di situ. Allah sangat marah, Allah akan melaknat, Allah akan memberikan azab yang luar biasa," kata Kiai Ahsin.

Allah SWT juga menegaskan kembali larangan membunuh...

Baca Juga

Allah SWT juga menegaskan kembali larangan membunuh dalam surat Al Maidah ayat 45:

وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَآ أَنَّ ٱلنَّفْسَ بِٱلنَّفْسِ وَٱلْعَيْنَ بِٱلْعَيْنِ وَٱلْأَنفَ بِٱلْأَنفِ وَٱلْأُذُنَ بِٱلْأُذُنِ وَٱلسِّنَّ بِٱلسِّنِّ وَٱلْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَن تَصَدَّقَ بِهِۦ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهُۥ ۚ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Artinya: "Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishashnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qishaash)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim."

Menurut Kiai Ahsin, surat ini merupakan sikap protektif Allah kepada hamba-Nya, semata-mata untuk melindungi hak-hak manusia, baik kehormatan maupun harta bendanya. Termasuk juga melindungi mereka dari dilecehkan maupun diperlakukan semena-mena oleh siapapun.

"Di dalam taurat, Allah telah mewajibkan kepada bani israil bahwa siapa orangnya membunuh orang lain maka dia bisa juga dibunuh sebagai balasannya, satu jiwa dibalas dengan satu jiwa, itu yang paling adil. Orang yang merusak mata orang lain, maka dia bisa dihukum dengan merusak matanya. Jadi Allah sudah menjaga apa yang ada di dalam diri manusia, apakah kehormatannya, hartanya, semua diproteksi Allah, kehormatannya seperti orang itu tidak boleh dilecehkan, tidak boleh diejek, jadi itu bahaya sekali," terang Kiai Ahsin.

Karena itu menanggapi maraknya kasus pembunuhan di Indonesia dan baru-baru ini korbannya dalah seorang dosen di Surakarta, Kiai Ahsin berpesan agar umat Islam dapat menjaga perilaku dan lisan mereka. Jangan sampai kata dia, apa yang kita ucapkan dengan lisan kita berujung pada sakit hati orang lain, menimbulkan kebencian bahkan dendam dan berakhir pada pembunuhan.

“Oleh karena itu tidak boleh mengejek orang lain, tidak boleh misuh-misuh, akhirnya muncul jengkel, marah, orang kalau marah bisa melakukan apapun, memukul, kalau sudah memuncak bisa jadi membunuh orang lain, kalau sudah membunuh orang lain maka konsekuensinya di dunia dan akhirat,” terang dia.


“Kalau seandainya belum sampai di Qisas (hukuman yang setimpal) maka nanti di akhirat itu orang yang  dibunuh dan membunuh akan dihadapkan di hadapan Allah swt, orang yang dibunuh akan berkata ‘Ya Allah inilah orang yang membunuh saya’ sambil di cengkeweng orang yang membunuh itu. ‘Ya Allah tanya dia, kenapa dia membunuh saya’,"

“Jadi jangan gampang-gampang melecehkan orang, menghina orang lain,” kata dia.

Kiai Ahsin juga berpesan kepada para orang tua untuk sedini mungkin bisa mengajarkan anak-anak bahasa dengan tutur kata yang baik dan sopan kepada siapapun, kepada guru, orang yang lebih tua, teman sebaya, agar senantiasa menjaga lisan dari berkata yang tidak baik dan cenderung menyakiti.

“Sejak kecil hendaklah anak-anak itu diajari bagaimana menghormati orang lain, jangan sampai satu sama lain saling mengejek, saling mendzolimi,” ungkapnya.

Infografis Jarak Waktu Tiupan Sangkakala Malaikat Israfil. Ilustrasi kiamat - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler