Survei SMRC: Ganjar 22,7 Persen, Prabowo 20,8 Persen, dan Anies 12 Persen

Lonjakan elektabilitas Ganjar tidak berselang lama setelah PKB siap merapat ke PDIP.

Ap/Adek Berry, Republika/Thody Badai
Bacapres Prabowo Subianto (kiri), Anies Rasyid Baswedan (Tengah), dan Ganjar Pranowo (kanan).
Rep: Wahyu Suryana Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, kian melejit. Uniknya, lonjakan elektabilitas Ganjar tidak berselang lama setelah PKB menyatakan kesiapannya merapat jika dipastikan mendapat kursi cawapres.

Hal itu dapat dilihat dari survei yang dirilis SMRC untuk periode 31 Juli-11 Agustus 2023. Dilakukan ke 4.260 responden yang dipilih secara random dengan metode tatap muka serta margin of error 1,65 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, dukungan spontan kepada Ganjar mencapai 22,7 persen. Angka itu jadi yang tertinggi dibanding capres lain, seperti Prabowo Subianto di anka 20,8 persen dan Anies Rasyid Baswedan 12,0 persen.

Di bawah itu, ada nama lain yang meraih dukungan sangat kecil atau tidak sampai satu persen. Kemudian, masih ada sekitar 36 persen pemilih yang belum bisa memilih capres pilihan mereka secara spontan. "Ada kenaikan tren pada Ganjar dari Mei 2021 yang cuma 5,9 persen sekarang 22,7 persen," kata Deni di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Meski begitu, kenaikan tren turut dialami Prabowo dari 13 menjadi 20,8 persen dan Anies dari 5,9 menjadi 12 persen. Sedangkan, nama Joko Widodo trennya mulai menurun dari 27,6 persen dan saat ini tinggal 6,8 persen.

Deni membenarkan, raihan dukungan ke Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto memang sangat ketat dalam tiga survei terakhir atau Mei sampai Agustus 2023. Ganjar sempat menguat sampai 24,6 persen pada akhir April 2023.

Tepatnya, setelah PDIP secara resmi mendeklarasikannya sebagai capres. Lalu, sempat melemah ke 19,2 persen, 18,6 persen dan kembali menguat pada Agustus 2023 dan mendapat dukungan spontan sampai 22,7 persen. "Jadi, dalam satu bulan terakhir ada kenaikan sekitar empat persen," ujar Deni.

Kondisi yang berbeda dialami Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Prabowo stagnan dari raihan 20,9 ke 20,8, sedangkan Anies stagnan dari raihan 12,7 menjadi 12 persen.

Sebelumnya, PKB yang berada dalam poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) membuka kemungkinan merapat ke poros PDIP mendukung Ganjar Pranowo. Padahal, di KKIR sendiri sudah ada capres Prabowo Subianto.

PKB terbuka ke PDIP...

Baca Juga

Terbaru, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menyampaikan, PKB memang tetap membuka peluang untuk merapat ke PDIP. Terutama, jika PDIP dapat memastikan posisi cawapres didapatkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

"Kalau publik melihat wah sudah pantas nih, itu publik, tapi kalau ketua umumnya bilang, Bu Mega bilang pantas, Gus Imin bilang pantas, PPP bilang pantas ya bisa berangkat," kata Jazilul di Kompleks Parlemen DPR RI.

 
Berita Terpopuler