Tiga Isu Prioritas dalam Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN 2023

Pertemuan khusus mendorong pemulihan dan menjaga stabilitas ekonomi ASEAN.

Antara/Hafidz Mubarak A
ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) akan digelar pada Selasa (22/8/2023) hingga Jumat (25/8/2023) mendatang.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) akan digelar pada Selasa (22/8/2023) hingga Jumat (25/8/2023) mendatang. Nantinya, ada tiga isu prioritas dalam agenda yang diadakan di Jakarta tersebut.

Baca Juga

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan Yogi Rahmayanti mengatakan pertemuan ini dikhususkan untuk mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas ekonomi di ASEAN.

“Sektor atau jalur keuangan, kita kontribusi tiga klaster. Kita sebutnya strategic trust, pertama recovery dan rebuilding, kemudian begitu juga digital economy ada perkembangan sangat signifikan yang lead teman-teman bank sentral. Serta juga isu sustainability untuk promosikan transition finance dan support sustainable finance dan green economy," ujarnya saat media briefing, Senin (21/8/2023).

Menurutnya isu prioritas ekonomi recovery building meliputi kolaborasi keuangan dan kesehatan, pembiayaan infrastruktur dan isu perpajakan.

"Harapannya kawasan ASEAN bisa menarik lebih banyak pendanaan murah dari dunia yang membiayai transisi ekonomi hijau," ucapnya.

Isu kedua meliputi digital economy. Menurut Yogi isu ini untuk mempromosikan keuangan digital, literasi dan inklusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif serta memperkuat resiliensi sektor keuangan.

“Digital ekonomi akan ada layanan keuangan digital UMKM. Selasa akan ada side event khusus business matching antara UMKM dan financial technology atau fintech pendanaan digital jadi akan bertemu platform-platform peer to peer lending akses pendanaan UMKM," ucapnya.

Isu ketiga meliputi....

 Terakhir isu ketiga meliputi sustainability. Hal ini untuk mempromosikan keuangan transisi sekaligus mendukung berkelanjutan keuangan dan ekonomi hijau.

“Klaster sustainability sudah banyak capaian-capaian sejak mulai dicanangkan saat AFMGM Maret lalu. Ini diantaranya sudah berhasil ASEAN meluncurkan ASEAN taksonomi, artinya adalah seperangkat klasifikasi atau definisi dari kegiatan-kegiatan yang bisa dapat pendanaan istilahnya green dan juga climate change action," ucapnya.

Di samping itu, Yogi menyebut terdapat perbedaan dalam pertemuan AFMGM 2023. Yogi bilang, kegiatan ini merupakan pertemuan kedua kalinya dalam setahun.

Adapun pertemuan pertama AFMGM telah dilaksanakan pada 28 sampai 31 Maret 2023 di Bali. "Ini adalah sebuah proses yang diluar kebiasaan. Jadi, biasanya pertemuan AFMGM hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun. Jadi, praktiknya jalur atau sektor kerjasama yang lain itu berbeda-beda," ucapnya.

“Tetapi khusus yang jalur keuangan kita biasanya hanya memiliki pertemuan AFMGM sekali dalam jalur keuangan," tambahnya.

Dikatakan Yogi, penyelenggaraan AFMGM kedua kali itu untuk menindaklanjuti komitmen-komitmen yang telah disepakati pada pertemuan AFMGM pertama pada Maret lalu.

"Kita melihat pertama kebutuhan dalam satu keketuaan itu memantau progres dari yang sebelumnya AFMGM pertama kali itu kan mencanangkan target dan output. Ini harus dimonitor oleh keketuaan yang sama, kita melihat di situ," ucapnya.

Selain itu, Yogi menyebut, pertemuan AFMGM kedua ini untuk mendiskusikan perekonomian global yang sulit diprediksi. "Melihat kondisi global yang sangat dinamis ini, kita juga saat ini tuh perlu memberikan wadah bagi para principle di ASEAN, bertemu mendiskusikan isu-isu global dan development challenges bisa diantisipasi bersama," ucapnya. 

 

 

 
Berita Terpopuler