Kunjungan ke Afrika, Jokowi Sepakati Peningkatan Perdagangan dengan Kenya

Kedua negara juga menilai perlunya memperluas penjajakan berbagai peluang.

Muchlis Jr / Biro Pers Sekretari
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Afrika, Ahad (20/8/2023).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Kenya William Ruto melakukan pertemuan bilateral di Nairobi, Republik Kenya, Senin (21/8/2023). Dalam pertemuan ini, Indonesia dan Kenya sepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan. Jokowi mengatakan, kedua negara juga menilai perlunya memperluas penjajakan berbagai peluang yang ada.

Baca Juga

"Dalam pertemuan tadi, kami telah membahas beberapa hal, pertama peningkatan perdagangan yang mencapai 507 juta dolar AS pada 2022 dan perlu diperluas dengan penjajakan berbagai peluang-peluang lainnya," kata Jokowi dalam keterangan pers bersama.

Jokowi menilai, Indonesia bisa menjadi pintu masuk bagi Kenya ke ASEAN. Begitu pula Kenya yang bisa menjadi pintu masuk bagi Indonesia ke Afrika Sub-Sahara. Dalam pernyataan persnya, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Kenya memiliki kedekatan secara historis sejak Konferensi Asia Afrika pada 1955 dan Gerakan Non-Blok pada 1962. Menurut Jokowi, Kenya merupakan sahabat penting bagi Indonesia.

"Yang Mulia Presiden Kenya William Ruto, suatu kehormatan bagi saya berkunjung ke Kenya. Apalagi, Indonesia-Kenya memiliki kedekatan histroris sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan Gerakan Non Blok (GNB) tahun 1961. Kenya adalah sahabat penting Indonesia dan kami juga terus berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Kenya," jelas dia.

Sebelum bertolak ke Afrika, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya dan delegasi akan melakukan kunjungan ke empat negara, yakni Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan. Kunjungan ke Afrika tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi Jokowi sebagai presiden.

 
Berita Terpopuler