PDIP Gaungkan Bergabungnya Ganjar dan Anies Jadi Satu Kekuatan

PDIP tak meremehkan elektabilitas bakal capres dari Koalisi Perubahan. 

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah sangat bersyukur elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) kembali meningkat dalam survei. Menurutnya, kerja segenap kader PDIP berhasil diterima oleh rakyat.

Ia juga enggan meremehkan elektabilitas bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan. Bahkan, tak segan dia membayangkan jika Ganjar dan Anies dapat bersatu menjadi satu kekuatan.

"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan, beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama-sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada," ujar Said lewat keterangannya, Senin (21/8/2023).

"Apalagi, jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan. Sama-sama masih muda, cerdas, dan enerjik," sambungnya.

PDIP akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, serta mengajak hadirnya kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan. Perjuangan tersebut akan dilakukan bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

"Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jumawa, apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo," ujar Said.

Diketahui, bakal capres dari PDIP unggul dari Anies dalam survei head to head capres Litbang Kompas. Ganjar dipilih oleh 60,1 persen responden, sedangkan Anies meraih 39,9 persen dalam survei periode Agustus 2023.

Survei Litbang Kompas dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka yang dimulai 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Responden dalam survei ini sebanyak 1.364 orang, yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi se-Indonesia. Adapun tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen dengan margin of error sekira 2,65 persen.

 

 
Berita Terpopuler