Menlu Denmark Minta Maaf Atas Rangkaian Aksi Pembakaran Alquran

Beberapa bulan terakhir terjadi tindakan pembakaran Alquran oleh tokoh sayap kanan.

REUTERS/Sigtryggur Johannsson
Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen meminta maaf atas rangkaian pembakaran Alquran baru-baru ini oleh ekstrimis sayap kanan.
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Aljazair mengatakan pada Senin (14/8/2023), Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen meminta maaf atas rangkaian pembakaran Alquran baru-baru ini oleh ekstremis sayap kanan. Peristiwa itu dilakukan di depan misi diplomatik beberapa negara dengan mayoritas Muslim, termasuk Aljazair.

Baca Juga

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Aljazair, selama panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmed Attaf, Rasmussen menyatakan penyesalannya atas pembakaran kitab suci umat Islam di Kopenhagen. Dia pun meminta maaf atas tindakan tersebut.

Rasmussen menekankan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima dan sepenuhnya bertentangan dengan tradisi toleransi Denmark.

Menurut Kementerian Luar Negeri Aljazair, dia juga mengatakan kepada Attaf, bahwa pemerintah Denmark sedang dalam proses menyelesaikan rancangan undang-undang yang bertujuan menghentikan pembakaran Alquran. Aturan itu akan diajukan kepada anggota parlemen.

Attaf dan Rasmussen juga membahas persiapan pertemuan menteri bersama antara negara-negara Afrika dan Eropa Utara yang akan datang. Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung di Aljazair pada 16-18 Oktober 2023.

Beberapa bulan terakhir telah terjadi tindakan pembakaran dan penodaan Alquran atau upaya untuk melakukannya berulang kali oleh tokoh atau kelompok sayap kanan. Tindakan ini banyak dilakukan terutama di negara-negara Eropa utara dan Nordik, yang memicu kemarahan dari negara-negara Muslim dan dunia.

 
Berita Terpopuler