Ini Urutan Popularitas Kandidat Cawapres Menurut Survei Terbaru LSI Denny JA

LSI Denny JA menggelar survei pada 3 hingga 15 Juli 2023.

istimewa/tangkapan layar
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, memaparkan hasil rilis LSI Denny JA, Senin (14/8/2023)
Rep: Nawir Arsyad Akbar, M Noor Alfian Choir Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merekam popularitas dan kesukaan publik terhadap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Dari segi popularitas, Gibran mengungguli Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar.

Baca Juga

Popularitas Wali Kota Solo itu yang teratas dengan tingkat popularitas sebesar 66,5 persen. Di bawahnya adalah Erick Thohir (61,8 persen), Airlangga (52,3 persen), dan Muhaimin (43,1 persen).

"Hukum besi dari demokrasi elektoral kita, orang tidak mungkin pilih jika dia tidak kenal, tapi sudah kenal pun tidak menjadi jaminan dia dipilih ketika dia tidak disukai," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, lewat rilis daringnya, Senin (14/8/2023).

Selanjutnya, pada tingkat kesukaan, Gibran juga berada di posisi teratas dengan angka 82,6 persen. Di bawahnya kembali ada Erick (77,1 persen), Muhaimin (62 persen), dan Airlangga (52,5 persen).

Jika Gibran dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ia juga mengungguli simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Salahuddin Uno dan Anies Rasyid Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pasangan Prabowo-Gibran meraih suara responden sebanyak 38,8 persen. Simulasi tersebut unggul dari pasangan Ganjar-Sandiaga dengan perolehan sebesar 33,1 persen. Sedangkan pasangan Anies-AHY sebesar 16,4 persen.

"Dari simulasi tiga ini kita bisa melihat bahwa yang paling unggul, tertinggi adalah Prabowo-Gibran," ujar Ardian.

Di samping itu, ada empat poin keunggulan yang dihasilkan untuk Prabowo jika Gibran dipilih sebagai cawapresnya. Empat Poin tersebut adalah lebih dikenal dan disukai; kuat di Jawa Tengah; kuat di generasi Z dan milenial; serta berasosiasi kuat dengan Jokowi yang populer.

Kendati unggul dalam simulasi pasangan, popularitas, hingga kesukaan publik, hambatan satu-satunya Gibran untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Dalam undang-undang tersebut, diatur batas usia minimal capres dan cawapres adalah 40 tahun.

"Tetapi, sebagaimana kita ketahui, ini sedang dalam proses di MK, sehingga jika ini nantinya, kita tidak tahu setuju atau tidak, tetapi jika ini nanti MK memutuskan bahwa usia capres-cawapres bisa di bawah 35 tahun, misalnya, tentu ini sebuah harapan baru atau matahari terbit buat Gibran," ujar Ardian.

"Karena sejauh ini, inilah mungkin menjadi halangan untuk menjadi cawapres dan ini sedang digugat di MK," sambungnya.

LSI Denny JA menggelar survei pada 3 hingga 15 Juli 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner responden.

Pengumpulan responden menggunakan metode multistage random sampling yang dilengkapi dengan riset kualitatif. Adapun margin of error atau batas kesalahan survei tersebut sebesar kurang lebih 2,9 persen.

 

Berbicara terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka enggan berkomentar terkait merapatkannya Golkar dan PAN ke Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. 

"Jangan tanya saya dong, saya kan bukan siapa-siapa, Iki opo-opo kok isu diuncalke ning aku, aku ki sopo? Ketua partai dudu, sopo-sopo dudu (ini apa-apa kok isu ditanyakan ke aku, aku ini siapa? Ketua partai bukan, siapa-siapa bukan)," kata Gibran di Loji Gandrung, Senin (14/8/2023).

Ditanya apakah sempat ada pembahasan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan ketika beberapa waktu lalu ke Solo, Gibran tak menjawab. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya bukan siapa-siapa.

"Saya tidak dalam kapasitas mengomentari itu Ya, saya itu bukan siapa siapa. Wis, Ora mudeng (nggak tahu). Itu kan urusan ketua-ketua, pimpinan, saya ini bukan siapa-siapa. (Zulhas ke Solo kemarin ada obrolan) Saya ini bukan siapa-siapa ya,"

Ditanya soal kedekatan dengan sejumlah bakal capres, Gibran malah berkelakar bahwa ia dekat juga dengan bakal capres Nasdem, Anies Baswedan. Ia juga mengaku dekat dengan putra Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono.

"Kok dua, tiga dong, (pak Anies?) Iya, sama mas Ibas juga jangan lupa dihitung," katanya. 

Sebelumnya, Golkar dan PAN resmi meneken kerja sama untuk bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dalam deklarasinya, kedua partai politik tersebut juga secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan sejumlah alasannya mendukung Prabowo. Salah satunya adalah sejarah Prabowo bersama partai berlambang pohon beringin itu.

"Beliau selalu mengikuti kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi, egaliter, searah, sejalan dan setujuan dengan Partai Golkar," ujar Airlangga di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga membeberkan alasannya mendukung Prabowo. Salah satunya adalah pengalaman kerja sama pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," ujar Zulkifli.

Ganjar digoyang oleh sejumlah isu dukungan elite PDIP ke capres lain. - (Republika/berbagai sumber)

 
Berita Terpopuler