Senator Pakistan Dipilih sebagai PM Sementara untuk Awasi Pemilu

Senator Anwaar-ul-Haq Kakar jadi perdana menteri Pakistan sementara atau caretaker

AP Photo/Mary Altaffer
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan pemimpin oposisi Raja Riaz pada Sabtu (12/8/2023), sepakat untuk menunjuk Senator Anwaar-ul-Haq Kakar sebagai perdana menteri sementara
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan pemimpin oposisi Raja Riaz pada Sabtu (12/8/2023), sepakat untuk menunjuk Senator Anwaar-ul-Haq Kakar sebagai perdana menteri sementara atau caretaker. Tugasnya untuk mengawasi pemilihan umum.

Kakar, 52 tahun, seorang politisi yang kurang dikenal dari provinsi barat daya Balochistan, akan membentuk kabinet dan mengepalai sebuah pemerintahan untuk mengarahkan Pakistan melewati krisis ekonomi dan politik sampai pemerintahan baru terpilih.

"Perdana Menteri (Sharif) dan pemimpin oposisi telah bersama-sama menandatangani saran tersebut yang akan dikirim ke presiden untuk disetujui," kata pernyataan tersebut.

Presiden Arif Alvi menyetujui penunjukan Kakar, kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan. Di bawah konstitusi Pakistan, sebuah pemerintahan caretaker yang netral mengawasi pemilihan umum nasional.

Kakar ditugaskan harus menyelenggarakan pemilu dalam waktu 90 hari setelah pembubaran majelis rendah parlemen, yang dalam hal ini berarti awal November 2023.

Pemilihan caretaker perdana menteri menjadi semakin penting karena kandidat tersebut akan memiliki kekuatan ekstra untuk membuat keputusan kebijakan dalam masalah ekonomi, sementara pemilihan umum dapat ditunda hingga enam bulan.

Komisi Pemilihan Umum harus menarik batas-batas baru untuk ratusan konstituen federal dan provinsi dan, berdasarkan hal tersebut, mereka akan memberikan tanggal pemilihan.

Riaz mengatakan kepada penyiar Geo News bahwa ia yakin pemilu akan berlangsung pada bulan Februari tahun depan, dan tidak seperti yang dijadwalkan sebelum bulan November.

Baca Juga

Pemilihan Kakar cukup mengejutkan....

Kakar, yang menurut Riaz adalah calon perdana menteri dari pihak oposisi, telah menjalani masa jabatan enam tahun di Senat Pakistan sejak tahun 2018, tetapi pemilihannya cukup mengejutkan karena ia bahkan belum pernah disebut-sebut sebagai bakal calon.

Provinsi asalnya, Balochistan, yang kaya akan mineral, adalah provinsi terbesar di Pakistan, tetapi terkecil dalam hal jumlah penduduk, dan telah menjadi sarang pemberontakan nasionalis yang kejam selama beberapa dekade.

Kakar terdaftar sebagai politisi independen oleh Senat, tetapi dilaporkan oleh media lokal sebagai bagian dari Partai Balochistan Awami, yang secara luas dianggap dekat dengan militer yang berkuasa di negara ini.

Militer terus memiliki peran besar di balik layar di Pakistan. Militer telah memerintah negara ini secara langsung selama lebih dari tiga dekade dari 76 tahun keberadaannya, dan memegang kekuasaan yang signifikan dalam politik.

Para analis politik mengatakan bahwa jika caretaker yang dibentuk melampaui masa jabatan konstitusionalnya, periode yang berkepanjangan tanpa pemerintahan terpilih akan memungkinkan militer untuk mengkonsolidasikan kontrol.

 
Berita Terpopuler