Tatap Piala Dunia U-17, Dispora Solo Ajukan Anggaran Rp 322 Juta untuk Mesin Potong Rumput

Pompa air di stadion Manahan Solo sempat bermasalah.

ANTARA/Mohammad Ayudha
Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/6/2022). (ilustrasi)
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo mengajukan nota dinas untuk menganggarkan pompa air dan mesin pemotong rumput di sejumlah venue Piala Dunia U-17. 

Seperti diketahui, Kementerian PUPR dikabarkan akan menganggarkan 100 miliar untuk stadion yang digunakan sebagai venue Piala Dunia U-17. Keempat venue tersebut yakni Stadion Manahan di Solo, JIS di Jakarta Utara, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, dan stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya. 

"Saya malah belum dengar itu. Belum ada info soal kita dapat uang dari pusat belum ada. (Pengajuan kelengkapan APBD perubahan) Belum, saya kan belum tahu kemarin kan kalau dari yang kita ajukan hanya pompa sekitar Rp 322 juta. Kita baru pompa cuma ada beberapa biaya yang harus dipenuhi dan itu baru saya pengajuan nota dinas," kata Kadispora Kota Solo Rini Kusumandari ketika dihubungi, Kamis (10/8/2023). 

Pihaknya juga mengungkapkan hingga kini rekomendasi FIFA setelah inspeksi terakhir belum keluar. Namun, secara garis besar pihaknya telah melaporkan ke Wali Kota Solo soal kebutuhan apa saja yang mungkin perlu dilengkapi. 

"Iya tapi kan untuk dari FIFA belum keluar rekomendasi, hasil FIFA belum keluar. Saya menindaklanjuti kebutuhan nunggu dari rekomendasi resmi tapi secara garis besar sudah saya sampaikan ke pak wali sudah laporan kebutuhannya apa saja 

Seperti diketahui, pompa air di stadion Manahan Solo sempat bermasalah. Namun hal tersebut ketahuan pasca inspeksi FIFA. Kendati demikian, pihaknya telah mengajukan sekitar delapan pompa sebagai pengganti baik yang rusak dan cadangan. 

"Semua lapangan pendampingan dan Manahan sekitar 6-8 mesin. Ya pompanya semua lapangan pendampingan Kita kasih cadangan pompa jadi kalau rusak langsung bisa kita pasang lagi dan yang rusak bisa diperbaiki," katanya. 

Sementara itu, Gibran ketika disinggung soal rencana closing ceremony Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Kota Solo mengatakan masih menunggu instruksi dari PSSI. "Ya ditunggu saja, saya juga komunikasi terus kok misalnya dengan Waketum PSSI dan Pak Ketum PSSI kita koordinasi terus untuk persiapan persiapan penyediaan venue-nya," katanya. 

"Nanti kami penuhi tenang aja, pokoknya sebelum event itu berlangsung akan kami penuhi semua kekurangannya," katanya. 

Disinggung soal besaran anggaran pihaknya mengatakan kemungkinan tidak ada perbaikan secara besar-besaran. Pasalnya sejumlah venue tersebut sebelumnya telah dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20.

"Anggaran, tenang aja kita sudah komitmen memenuhi kekurangan akhir bulan FIFA ke sini lagi. (100 miliar) Kalau di tempat kami kan udah disiapin semua pas U-20 kemarin harusnya gak ada tambahan lagi," katanya.

"Gak gede gede banget Pompa genset itu yang menyediakan Dispora di (anggaran) perubahan. Harusnya tidak ada lagi kecuali ada instruksi tambahan," katanya.

Ditanya soal bagaimana dua lapangan latihan tambahan yakni di lapangan Blulukan dan UNS, Gibran mengatakan itu bukan wewenang dari Pemkot Solo. "Itu di luar wewenang kami ya, itu wewenang UNS dan Karanganyar. Mungkin tambahannya untuk itu mungkin tapi empat sudah bagus sudah clear tambahan-tambahan yang kecil nanti di-handle Pemkot," katanya mengakhiri.

 
Berita Terpopuler