Wakil Ketua DPR Pimpin Sidang AIPA, Sejumlah Delegasi Diminta Ikut Bicara

Wakil Ketua DPR mengundang sejumlah delegasi untuk menyampaikan pernyataan.

Dok DPR RI
Ketua Delegasi Indonesia sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus. Kestabilan dan kesejahteraan negara-negara ASEAN menjadi topik utama dalam sidang ASEAN Inter-Parliamentetary Assembly (AIPA). Dalam kesempatan ini, delegasi Indonesia menyampaikan pentingnya penegakkan hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi dalam mewujudkan ASEAN yang makmur dan sejahtera.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus memimpin sidang paripurna pertama Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) pada Senin (7/8/2023). Dalam sidang ini, Lodewijk turut mengundang delegasi dari berbagai negara untuk ikut bicara dalam sidang.

Baca Juga

Pada paruh kedua, Lodewijk mengundang sejumlah delegasi untuk menyampaikan pernyataan mereka di dalam sidang. Berikut ini adalah Ketua Delegasi Observer AIPA yang diundang untuk bicara, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin.

1. Ketua Delegasi Australia, Zaneta Mascarenhas

2. Ketua Delegasi Azerbaijan, Kamran Baymarov

3. Wakil Ketua Parlemen Belarusia, Valery Mitskevich

4. Ketua Delegasi Kanada, Yuen Pau Woo

5. Ketua Delegasi Tiongkok, Zhu Yongguan

6. Ketua Delegasi Parlemen Uni Eropa, Daniel Caspary

7. Ketua Delegasi Georgia, Nikoloz Samkharadze

8. Ketua Delegasi Jepang, Hiroshi Moriya

9. Ketua Delegasi Republik Korea, Lee Soo Jin

10. Ketua Parlemen Maroko, Rachid Talbi El Alami

11. Ketua Delegasi Norwegia, Aslaug Sem-Jacobsen

12. Ketua Delegasi Federasi Rusia, Andrei Denisov

13. Ketua Parlemen Timor Leste, Maria Fernanda Lay

14. Ketua Delegasi Ukraina, Oleksandr Merezhko

Selain itu, Lodewijk juga mengundang para ketua delegasi tamu tuan rumah untuk ikut bicara. Berikut ini adalah para Ketua Delegasi Tamu Tuan Rumah yang menyampaikan pernyataan mereka dalam Sidang Umum AIPA ke-44:

1. Wakil Ketua Majelis Nasional Armenia, Ruben Rubiyan

2. Duta Besar Republik Kuba untuk Indonesia Yang Mulia Tania Velázquez López

3. Ketua Delegasi Majelis Nasional Turkiye, Rumeysa Kadak

4. Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn

5. Perwakilan Persatuan Bangsa-Bangsa, Mark Harris

6. Ketua Delegasi Economic Research Institute for ASEAN and East Asia atau ERIA, Tetsuya Watanabe

7. Ketua Delegasi Freeland Foundation, Sombat Tuengwiwat

8. Ketua Delegasi International Conservation Caucus Foundation (ICCF), James Ward

9. Ketua Delegasi PCAsia, Mario Pandu Dewono

10. Ketua Delegasi FAO, Rajendra Aryal

 

Setelah mendengarkan semua pernyataan dari Parelemen Anggota hingga Tamu Tuan Rumah Sidang Umum AIPA, Lodewijk menyampaikan apresiasinya atas kerja sama dan partisipasi dari seluruh peserta.

Dalam penyelenggaraan sidang AIPA, Lodewijk pun sempat menyampaikan pesan penting kepada semua delegasi. Dalam pesan tersebut, Lodewijk menekankan pentingnya penegakkan hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi dalam mewujudkan ASEAN yang makmur dan sejahtera.

Menurut Lodewijk, prinsip-prinsip mengenai HAM, demokrasi, perdamaian, keamanan, dan kemakmuran penting untuk dipromosikan. Dia mengatakan, prinsip-prinsip ini perlu menjadi kerangka kerja sekaligus dasar dalam mengatasi beragam tantangan yang dihadapi oleh negara-negara ASEAN secara bersama-sama.

Seperti diketahui, ASEAN sedang menghadapi sejumlah masalah serius yang perlu ditanggulangi dengan baik. Masalah tersebut dimulai dari kemiskinan ekstrem yang diikuti dengan pengangguran, kelaparan, dan kerawanan pangan. Masalah lainnya meliputi polarisasi dan perpecahan, konflik dan masuknya pengungsi, ketidaksetaraan dan kesenjangan, penurunan ekonomi dan krisis utang, dan dampak bencana iklim.

"Keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan universal, korupsi yang merajalela, sampai ke otoritarianisme dan kemunduran demokrasi, serta kesulitan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG," kata Lodewijk.

Secara khusus, Lodewijk mengatakan kawasan ASEAN juga sedang menghadapi beberapa tantangan yang signifikan. Tantangan tersebut mencakup kondisi demokrasi di Myanmar, permasalahan di Laut Cina Selatan yang menghadapkan ASEAN pada sentralitas kawasan, serta dampak yang berkembang dari krisis di Ukraina, inisiatif Quad, serta perjanjian AUKUS.

"ASEAN dikritik atas penanganan situasi di Myanmar yang dinilai mengecewakan dan semakin memburuk," ungkap Lodewijk.

Lodewijk menyerukan agar negara-negara anggota AIPA bersatu dalam menghadapi beragam tantangan besar yang ada di depan. Lodewijk berharap pertemuan yang digelar AIPA bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat dan berarti untuk membuat kawasan ASEAN menjadi lebih baik dan menjanjikan di masa mendatang.

"Terakhir, kami ingin mengumumkan secara resmi berakhirnya Sidang Paripurna Pertama Sidang Umum AIPA ke-44. Terima kasih atas kerja samanya. Dengan ini kami nyatakan Sidang Paripurna Pertama ditutup," kata Lodewijk.

 
Berita Terpopuler