Terdampak Kebakaran, Pedagang Pasar Sadang Serang Bandung Ingin Segera Jualan

Pedagang menolak tempat penampungan sementara yang dinilai tak memadai.

Edi Yusuf/Republika
Petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan area terdampak kebakaran di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (7/8/2023).
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sekitar 170 kios di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat, dilaporkan terdampak kebakaran yang terjadi pada Jumat (4/8/2023). Para pedagang terdampak kebakaran berharap bisa segera berjualan agar kembali mendapat pemasukan.

Baca Juga

Salah satu pedagang, Nanang (64 tahun), mengaku merugi sekitar Rp 50 juta akibat barang dagangannya tak bisa diselamatkan saat terjadi kebakaran. Ia mengaku ikhlas dengan musibah itu. Ia berharap bisa segera berjualan kembali di lapaknya.

Namun, keinginan pedagang itu terhalang proses penanganan sisa kebakaran dan penyelidikan yang dilakukan kepolisian. “Kami berharap garis polisi bisa segera dicabut dan pedagang bisa jualan lagi karena sudah beberapa hari kami tidak ada pemasukan. Sumber penghasilan kami semuanya hanya dari jualan,” kata dia kepada Republika, saat ditemui di Pasar Sadang Serang, Senin (7/8/2023). 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menawarkan opsi berupa tempat penampungan pedagang sementara (TPPS). Namun, Nanang mengatakan, lapak berjualan sementara itu tidak memadai untuk menampung seluruh pedagang terdampak kebakaran. Karenanya, kata dia, pedagang sepakat menolak TPPS.

“Kalau lahan yang disediakan di TPPS hanya segini, dengan tenda yang terbatas, tidak akan menampung 170 pedagang yang kiosnya terbakar. Makanya, dibanding dikasih tempat begini, lebih baik kami tolak. Lebih baik pasar dibuka kembali saja,” kata pedagang bahan pokok yang mengaku sudah berjualan sekitar 38 tahun di Pasar Sadang Serang itu.

 

Pemerintah Kota Bandung menyiapkan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) untuk pedagang terdampak kebakaran di Pasar Sadang Serang, Senin (7/8/2023). Namun, rencana pemerintah mendapat penolakan dari pedagang. - (Republika/Dea Alvi Soraya)

 

Nanang mengatakan, pedagang terdampak kebakaran lebih baik berjualan di kios lama, meskipun ala kadarnya. Ketimbang pemerintah menyediakan TPPS yang tak memadai, kata dia, dananya bisa disalurkan kepada pedagang untuk bantuan merenovasi lapak yang terdampak kebakaran.

“Daripada pengadaan TPPS, biayanya lebih baik dibagikan ke pedagang, untuk tambah-tambah renovasi mandiri. Untuk nominalnya kami serahkan semampunya PD Pasar atau Pemkot Bandung,” kata Nanang.

Meski demikian, Nanang mengatakan, pedagang tak terlalu berharap bantuan dari pemerintah juga. Saat ini, kata dia, pedagang terdampak kebakaran hanya ingin bisa segera kembali berjualan.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sadang Serang, Aris Hermansyah, berharap polisi segera membuka garis pembatas di area terdampak kebakaran agar para pedagang bisa kembali berjualan. 

“Kita harap pihak kepolisian segera mempercepat olah TKP agar garis polisi segera dibuka dan besok kami bisa berjualan lagi, walaupun ala kadarnya,” kata Aris.

 
Berita Terpopuler