Sekda DKI Joko Agus Sebut Pengelolaan JIS Salah Sejak Lahir

Karena tidak dimanfaatkan maksimal, JIS dan TIM menjadi beban PT Jakpro.

Republika/Eva Rianti
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2023).
Rep: Haura Hafizhah Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPRD DKI Jakarta memiliki catatan bahwa pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, tidak memberikan keuntungan, dan malahan membebani keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono pun menanggapi hal tersebut. Menurut dia, memang sejak awal, pembangunan dua fasilitas tersebut sudah salah. Bahkan, kata dia, pembangunan dua fasilitas olahraga lainnya di Jakarta juga tidak menghasilkan pendapatan bagi Jakpro.

Baca Juga

"Terkait dengan masalah pengelolaan di TIM, JIS, Equestrian dan Velodrome memang saya mengakui bahwa ini salah sejak lahir," kata Joko saat rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat pada Kamis (3/8/2023) malam WIB.

 

Joko menjelaskan, badan usaha milik daerah (BUMD) DKI hanya ditugaskan untuk membangun proyek infrastruktur dengan anggaran dari Pemprov DKI. Dia menjelaskan, penugasan yang dilakukan Pemprov DKI itu dengan cara memberikan penyertaan modal daerah (PMD).

Kemudian, aset dan fasilitas pendukung nantinya menjadi miliknya BUMD yang ditugaskan mengerjakan proyek tersebut. Karena milik BUMD, kata Jokowi, sehingga hal itu membebani biaya pemeliharaan dan terjadi penyusutan.

"Jadi semestinya penugasan seperti halnya pemerintah pusat menugaskan Adhi Karya membuat LRT Jabodebek itu tidak sama dengan Pemerintah DKI Jakarta di dalam memberikan penugasan," kata Joko.

Dia pun ingin agar hadirnya JIS dan TIM bisa mendatangkan pendapatan bagi Jakpro. "Karena ini tidak dioperasionalkan dan dimanfaatkan secara maksimal, akhirnya menjadi beban korporasi dan menjadi tidak untung alias rugi," ujar Joko.

Atas dasar itu, menurut Jokowi, Pemprov DKI saat ini harus membantu Jakpro untuk mengurus dan mengelola JIS maupun TIM agar mendapatkan keuntungan. Jika tidak maka keuangan Jakpro akan terus merugi.

"Ya sementara pengelolaannya, komersialisasinya itu belum maksimal dan kita saat ini sedang mengupayakan ini supaya bisa maksimal di dalam komersialnya," kata Joko.

Persekongkolan tender...

Sebelumnya, berbagai macam masalah menghampiri JIS dan TIM. Belum lama ini, PT Jakpro terlibat persekongkolan pembatalan dalam tender revitalisasi TIM. Sedangkan JIS, dikeluhkan dengan aksesnya yang belum memadai untuk dapat dinikmati masyarakat. Pemprov DKI pun membangun jalan baru agar penonton bisa mudah menjangkau JIS.

Pembangunan JIS dan revitalisasi dikerjakan pada era Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Namun, sepeninggal Anies, Pemprov DKI jarang menggunakan dua fasilitas untuk menggelar acara. Alhasil, PT Jakpro kurang mendapatkan pemasukan. Sementara, biaya pemeliharaan terus berjalan.

 
Berita Terpopuler