Anies Tambahkan Kriteria '0' untuk Cawapres, Ini Sikap PKS

PKS mengakui tak mudah bagi Anies untuk menemukan pasangan yang cocok.

Republika/Thoudy Badai
Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyampaikan pidato politiknya dihadapan kader Partai Nasdem saat acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (16/7/2023). Apel siaga tersebut dilakukan dalam rangka konsolidasi kader sekaligus menguatkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan petinggi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersama jajarannya.
Rep: Wahyu Suryana Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengungkapkan tambahan kriteria '0' untuk calon wakil presiden (cawapres). Hal ini disambut positif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu pengusungnya.

Ketua DPP PKS, Ahmad Mabruri Mei Akbari mengatakan, kriteria 0 yang disampaikan Anies Baswedan ini menunjukkan satu kondisi, yaitu tidak mudah mencari pasangan untuk mendampinginya menghadapi Pilpres 2024. "Ini menunjukkan memang tidak mudah cari pasangan yang cocok," kata Mabruri kepada Republika, Selasa (25/7).

Ia berpendapat, sebenarnya ada ciri khas dari orang-orang yang masuk kriteria 0 tersebut. Mabruri menuturkan, orang yang tidak memiliki resiko hukum dan berani biasanya bukan pejabat publik dan politikus. "Biasanya bukan pejabat publik dan politikus, tapi dari segi popularitas dan elektabilitas kurang nendang," ujar Mabruri.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan ada kriteria tambahan untuk sosok yang akan mendampinginya sebagai cawapres menuju Pilpres 2024. Anies menyebut ada tambahan kriteria 0 atau tidak bermasalah dan berani.

Ini menambah lima kriteria yang sempat disampaikan Anies usai diusung Nasdem, Demokrat dan PKS. Pertama berkontribusi dalam pemenangan seperti tingkat elektabilitas tinggi serta tingkat kerentanan politik rentan.

Berkontribusi memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi, berkontribusi pengelolaan pemerintahan yang efektif, memiliki visi yang sama dengan capres dan berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler