Pintu Air 10 Cisadane Masih Jebol, Ribuan Hektare Sawah di Tangerang Terancam Kekeringan

Bendungan Pintu Air 10 Sungai Cisadane jebol sejak Jumat (21/7/2023).

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sawah yang mengering (Ilustrasi). Ribuan hektare sawah di Sepatan, Pakuhaji, Kosambi, dan Teluknaga di Tangerang, Banten terancam puso akibat terputusnya aliran air dari Sungai Cisadane.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ribuan hektare sawah di empat kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten terancam mengalami kekeringan. Belum diperbaikinya Pintu Air 10 Sungai Cisadane yang jebol membuat sawah tak teraliri air.

"Yang pasti itu akan berdampak besar kepada lahan sawah seluas 4.666 hektare di Sepatan, Pakuhaji, Kosambi, dan Teluknaga," kata 
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika, di Tangerang, Senin (24/7/2023).

Asep menyebutkan, para petani saat ini tengah membutuhkan air untuk mengoptimalkan masa tanam padi dan pemupukan. Namun, kondisi itu pun kini tengah disulitkan akibat jebolnya pintu air Cisadane.

Baca Juga

Jika kondisi tersebut tak segera diatasi, maka masa tanam padi petani di ribuan hektare sawah itu bakal terancam puso. Asep pun berharap, Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Ciliwung (BBWSCC), dan Dinas PUPR Provinsi Banten dapat segera mengatasi permasalahan tersebut.

"Ini urusannya pusat sama provinsi. Kami (pemda) hanya sebatas penerima, jadi tidak bisa mengambil langkah lebih," jelasnya.

Bendungan Pintu Air 10 di Sungai Cisadane, Tangerang dilaporkan jebol pada Jumat (21/7/2023) lalu. Jebolnya pintu air tersebut mengganggu pasokan air bersih dan area persawahan di daerah itu.

Bendungan peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada 1927 tersebut merupakan aset milik Kementerian PUPR di bawah kendali Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Ciliwung (BBWSCC). Bendungan dioperasionalkan oleh Dinas PUPR Provinsi Banten.

 
Berita Terpopuler