Sederet Alasan Kenapa Mount Jadi Perekrutan yang Tepat untuk Manchester United

Mason Mount bisa memperbanyak opsi di lini tengah MU.

Twitter Manchester United
Manchester United (MU) resmi memperkenalkan Mason Mount sebagai pemain baru.
Rep: Reja Irfa WIdodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pada awal musim ini atau bertepatan dengan kiprah awal sebagai pelatih Manchester United, Erik ten Hag meminta kehadiran dua gelandang sekaligus. Casemiro dan Cristian Eriksen akhirnya merapat ke Old Trafford pada bursa transfer awal musim ini.

Baca Juga

Dua pemain itu langsung menjadi andalan pelatih asal Belanda itu di lini tengah United. Dalam formasi 4-2-3-1, trio Casemiro, Bruno Fernandes, dan Eriksen menjadi pilihan utama di lapangan tengah Setan Merah. Meski dari segi penempatan posisi Eriksen berada sejajar dengan Casemiro, tapi di atas lapangan Eriksen lebih maju.

Eriksen kerap berduet dengan Bruno Fernandes dalam mengisi ruang di lapangan tengah, sedangkan Casemiro diplot sebagai gelandang bertahan yang berada di depan lini pertahanan. Kombinasi ini terbukti sukses. United hanya menelan satu kekalahan saat tiga pemain ini tampil bersamaan sejak menit pertama laga.

Namun, penurunan kualitas permainan di lini tengah United langsung terasa begitu salah satu dari pemain ini menghilang. Fred, Scott McTominay, dan Donny van de Beek dinilai kesulitan untuk bisa menyamai kualitas permainan yang disajikan trio Casemiro, Fernandes, dan Eriksen, di mana pun posisi bermain mereka.

Kondisinya semakin sulit pada paruh kedua musim ini. Eriksen, yang kerap dipercaya menjaga ritme dan tempo permainan mulai kesulitan untuk bisa tampil maksimal secara penuh selama 90 menit. Pasca-pergantian tahun, gelandang asal Denmark itu hanya menyelesaikan satu laga dari 15 partai dipercaya sebagai starter.

''Kehadiran Mason Mount rasanya bisa mengatasi isu kualitas dan kedalaman di lini tengah United tersebut. Work rate dan kemampuannya saat tidak menguasai bola menjadikan dia sebagai pemain yang bisa diandalkan oleh pelatih,'' tulis laporan Sky Sports, Rabu (5/7/2023).

Pengakuan mantan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, soal kemampuan Mount rasanya bisa menjawab harapan Ten Hag terkait kontribusi yang bisa diberikan gelandang berusia 24 tahun tersebut pada musim depan. Tuchel menilai, Mount bisa menularkan sikap, mentalitas, dan aura yang kuat di atas lapangan. 

''Selalu sulit untuk tidak menyertakan Mason di starting line-up, bahkan saat dia tidak berada dalam performa terbaik. Pasalnya, Anda akan selalu mendapatkan pemain yang penuh energi, memiliki sikap positif, dan pendekatan yang baik di setiap pertandingan,'' kata Tuchel.

United memang...

United memang sudah dipastikan bakal diperkuat Mount pada musim depan. Dengan gelontoran biaya transfer dengan nilai total mencapai 60 juta poundsterling, termasuk dengan bonus penampilan, United memboyong Mount dari Chelsea. Gelandang asal Inggris itu pun diikat dengan durasi kontrak selama lima tahun, lengkap dengan opsi perpanjangan selama setahun.

Berdasarkan sistem permainan yang diterapkan Ten Hag pada musim ini, Mount kemungkinan besar akan diplot sebagai salah satu dari dua pemain nomor punggung delapan di lini tengah United. Biasanya, peran dan posisi ini dilakoni oleh Fernandes dan Eriksen. Di posisi ini, Mount diharapkan bisa ikut terlibat dalam skema pertahanan dan penyerangan.

Jebolan akademi sepak bola Chelsea itu pun sudah teruji dengan peran ini. Di Chelsea, Mount sempat dipercaya melakoni peran sebagai gelandang box to box. Kendati begitu, dengan pengalaman ditempatkan sebagai winger saat masih bekerjasama dengan Tuchel, Mount bisa menambah variasi serangan United.

Menilik dari kemampuan tersebut, Mount bisa memiliki peran yang sama dengan Fernandes. Alhasil, Ten Hag akhirnya bisa melakukan rotasi dan memiliki opsi pemain di posisi tersebut. Dengan kata lain, fleksibilitas posisi bermain Mount, yang bisa ditempatkan sebagai gelandang serang, gelandang tengah, hingga winger, bakal memberikan maanfaat tersendiri buat United.

Tidak berhenti sampai di situ, Mount juga dikenal pemain yang agresif. Tidak jarang, pengoleksi 36 caps buat Timnas Inggris sudah berani melakukan pressing di bidang lapangan lawan saat kehilangan bola. Kemampuan ini sejalan dengan kecenderungan tuntutan Ten Hag terhadap pemain nomor punggung delapan.

''Ten Hag selalu menginginkan pemain nomor delapan untuk berada menekan di pertahanan lawan. Ini sesuai dengan kegemaran Mount, yang terlihat begitu menikmati saat berada di half space di bidang lapangan lawan. Dia juga memiliki energi untuk menarik bek lawan saat berada di sepertiga akhir lapangan,'' tulis laporan Sky Sports.

Di antara semua alasan tersebut, kemampuan Mount untuk terlibat secara langsung dalam proses terjadinya gol menjadi kontribusi tersendiri. Pemain yang mempersembahkan satu titel Liga Champions buat Chelsea itu terbilang cukup produktif. Terlepas dari performa kurang maksimal pada musim ini lantaran tiga kali dibekap cedera, Mount cukup menjadi ancaman buat gawang lawan.

Di tiga musim pertama memperkuat tim utama Chelsea, Mount terlibat secara langsung dalam 44 gol dari 105 penampilan di pentas Liga Primer Inggris. Hanya gelandang serang Manchester City, Kevin de Bruyne, dan Fernandes yang memiliki catatan lebih tinggi dari Mount.

 
Berita Terpopuler