Adab Berwisata Bagi Muslim Traveler

Wisatawan Muslim perlu memperhatikan adab saat berwisata ke suatu tempat.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pantai Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Ada adab yang perlu diikuti Muslim ketika berwisata.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berwisata ke suatu tempat menjadi hal yang menyenangkan. Dalam Islam, ada adab yang harus dijalankan oleh Muslim dan Muslimah ketika berwisata ke suatu tempat.

Pimpinan Ma’had Aly Zawiyah Jakarta, ustadzah Badrah Uyuni, mengatakan Muslim traveler perlu meluruskan niat. Tetapkan niatnya ialah tadabur alam.

Baca Juga

"Tafakur, kita semakin ingin melihat kekuasaan Allah SWT," ujar ustadzah Badrah saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (5/7/2023).

Kedua, disunnahkan untuk sholat sunnah safar ketika akan berjalan ke tempat manapun. Saat sholat sunnah safar, minta kepada Allah SWT agar perjalanan kita diberkahi dan dimudahkan.

"Ketika berjalan, kita berdoa sama Allah, ketika kita dalam perjalanan lakukan sunnah-sunnah di dalam perjalanan," katanya.

Ustadzah Badrah mengatakan bahwa perjalanan itu memang bagian "musibah" yang Allah berikan kepada kita. Karena dari perjalanan itu, kita merasakan kelelahan.

"Tapi kita harus melihat sisi positif dari perjalanan itu karena dengan berjalan kita akan semakin melihat bahwa ternyata begitu banyak kekuasaan yang Allah tunjukkan dalam perjalanan tersebut. Itu kan perjalanan secara umum," ujar ustadzah Badrah.

Kemudian jika berwisata ke suatu tempat, seseorang tidak cukup hanya sekedar menilai tempat itu bagus dan berswafoto di sana. Sebagai Muslim, yang harus kita lakukan dan renungkan ketika berjalan adalah melihat bahwa begitu banyak potensi-potensi yang telah kita buat.

Pertama, ustadzah Badrah menyebutkan bahwa ada bagian rezeki-rezeki orang yang terbuka karena kehadiran kita. Misalnya, ketika kita membeli sesuatu atau menggunakan transportasi umum.

Kedua, Itu adalah cara Allah untuk menghibur kita. Contohnya adalah stres menjadi hilang, pikiran yang pusing menjadi terurai. Selanjutnya, ustadzah Badrah mengungkapkan ketika berwisata ke suatu tempat, kita harus memahami konsep budaya masyarakat tersebut dan menyesuaikan dengan apa yang ada di sana.

Ustadzah Badrah mengingatkan bahwa apa pun yang kita lakukan di dalam tempat wisata tersebut, kita harus yakin bahwa semuanya milik Allah SWT. Kekuasaan itu milik Allah SWT.

Andaikan ada cerita-cerita gaib, sesuatu yang mistis, ataupun sesuatu yang luar biasa terjadi di situ, itu semuanya adalah kehendak Allah. Menurut ustadzah Badrah, sebagai Muslim, kita tinggal mengambil pelajaran dari hal tersebut.

"Yang paling penting adalah kita doakan bahwa tidak hanya kita, tapi orang-orang yang datang ke tempat itu membawa pulang nilai-nilai positif dari kunjungan tersebut," katanya.

 
Berita Terpopuler