Daftar Produk Inovasi Karya Aryanto Misel, dari Bikin Avtur Hingga Nikuba

Ada 120 alat yang ditemukan Aryanto Misel termasuk Nikuba

network /Achmad Syalaby Ichsan
.
Rep: Achmad Syalaby Ichsan Red: Partner

Aryanto Misel, sosok penemu Niku Banyu alias Nikuba kembali menjadi buah bibir publik Tanah Air. Terlebih, Aryanto ternyata diundang ke Italia pada Jumat, 16 Juni 2023 lalu. Aryanto mendapatkan kontrak setelah presentasi di hadapan para petinggi kendaraan supersport seperti Ducati dan Ferrari hingga Lamborghini.

Dilansir dari laman tniad.mil.id, Nikuba merupakan alat pengubah air menjadi bahan bakar untuk sepeda motor. Nikuba berfungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor.

Sebelum Nikuba, Aryanto telah lebih dahulu menemukan ratusan alat lainnya dan sebagian telah dijual ke luar negeri. Baginya hal itu ia lakukan semata-mata karena kegemarannya dalam ilmu fisika sejak duduk di bangku SMP.

“Sudah ada 120 alat yang sudah saya temukan termasuk Nikuba. Dan 8 di antaranya sudah saya jual ke Jepang dan Hongkong. Semenjak SMP saya suka ilmu fisika. Buat saya mempelajari ilmu fisika memberi kenikmatan tersendiri bagi diri saya,” ucap Aryanto seperti dilansir dari laman dprd.cirebonkab.go.id.

Penemuan pertama Aryanto adalah adalah Avtur, bahan bakar untuk pesawat Aeromodelling pada tahun 1987. Setelah itu, di tahun 2005 Aryanto juga membuat Bio Diesel yang digunakan khusus untuk kapal nelayan untuk menghemat bahan bakar.

“Pada tahun 2005 harga BBM kan pernah naik sampai 100 %. Dari Rp 2.200 per liter mencapai Rp 4.500/liter. Dan itu membuat para nelayan banyak yang tidak pergi melaut. Kemudian saya mencoba membuat Bio Diesel yang terbuat dari minyak jelantah,” jelas Aryanto.

Berkat penemuannya itu, untuk pertama kalinya Aryanto masuk di surat kabar. Kemudian berita penemuan Bio Diesel juga sampai di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Cirebon. Aryanto tak absen dari undangan dari Pemkab Cirebon untuk mempresentasikan hasil temuannya.

Temukan pemadam api..


Tak hanya itu, pada 2010, Aryanto kembali berhasil membuat alat pemadam api yang terbuat dari kulit singkong. Tidak lama setelah itu, dia juga membuat rompi anti peluru organik yang terbuat dari serabut kelapa dan serat tebu. Dua penemuannya itu telah ia jual ke negara Jepang dan Hongkong.

“Rompi anti peluru organik ini sudah saya jual ke Hongkong seharga Rp 800 juta pada tahun 2010. Dan sudah diproduksi secara massal di sana. Pada tahun yang sama, pemadam api dari kulit singkong saya jual ke Jepang. Saya buat 2 model yaitu bentuk bola dan seperti Apar (alat pemadam api ringan),” tambahnya.

Hingga saat ini, Aryanto kembali membuat geger jagat maya dengan penemuan terbarunya bernama Nikuba alat pengubah Air menjadi bahan bakar untuk sepeda motor. Materialnya tetap sama, ia buat dengan tangannya sendiri.

Dia mengatakan, Nikuba belum diproduksi secara massal karena masih menunggu legalitas. Tapi dia meyakini Nikuba bisa membantu pengguna sepeda motor agar lebih irit. Bahkan sampai sekarang Nikuba sudah digunakan Kodim dan Koramil Lemahabang.

“Nikuba ini pernah diuji digunakan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang cuma menghabiskan 1 liter air. Bahkan sampai sekarang 31 unit Nikuba sedang digunakan oleh Kodim dan Koramil Lemahabang, dan hampir 3 bulan ini katanya tidak pernah isi bensin, hanya isi ulang air saja,” kata Aryanto.

Temuannya diragukan....


Meskipun ada yang meragukan hasil temuannya, namun tidak sedikit juga yang mendukung karyanya. Mulai dari dosen hingga profesor mengenali Aryanto melalui media online. Bagi Aryanto, apa yang dilakukannya tidak lain karena keinginannya membantu rakyat kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Wajar kalau ada yang meragukan alat ini, tapi niat saya tetap sama hanya ingin membantu orang. Nikuba ini saya buat berdasarkan keprihatinan saya pada tukang ojek yang berpenghasilan tidak seberapa, tapi bahan bakar malah mahal,” ungkap Aryanto.

Meski hanya tamatan SMA, Aryanto mampu menciptakan banyak alat yang bermanfaat bagi orang lain, bahkan hingga dilirik mancanegara. Ia hanya berharap, para ahli dan pemerintah bisa lebih merangkul dan memberdayakannya.

“Saat ini Nikuba sedang menunggu legalitas. Saya berharap para ahli dan pemerintah bisa lebih dekat dengan masyarakat yang memang memiliki potensi. Saya khawatir nasib Nikuba justru dijual ke luar negeri,” jelas dia.

 
Berita Terpopuler