Cokelat Hitam Banyak Khasiatnya, Cegah Diabetes, Demensia, dan Penyakit Kardiovaskular

Cokelat hitam merupakan salah satu alternatif camilan sehat.

Flickr
Cokelat hitam (Ilustrasi). Banyak yang tidak menyadari bahwa cokelat hitam memiliki manfaat kesehatan.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak cuma menawarkan cita rasa yang kaya, cokelat hitam juga menawarkan sejumlah khasiat untuk kesehatan. Kudapan yang terbuat dari padatan kakao itu disebut dapat membantu mencegah beberapa masalah kesehatan yang mengancam usia.

Ahli nutrisi Rohini Bajekal menjelaskan alasan cokelat hitam merupakan salah satu alternatif camilan sehat yang bisa disantap. Pasalnya, cokelat hitam bisa mencegah kondisi kesehatan serius, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan demensia.

Bajekal yang merupakan ahli pengobatan herbal bersertifikat dari Plant Based Health Professionals tersebut mengatakan bahwa kakao yang digunakan untuk membuat cokelat hitam mengandung flavanol. Nutrisi tanaman itu punya manfaat perlindungan untuk jantung.

"Kakao adalah sumber magnesium, besi, tembaga, mangan, dan antioksidan yang sangat baik yang mengurangi kerusakan sel," ujar Bajekal, dikutip dari laman Express, Senin (3/7/2023).

Baca Juga

Mengonsumsi satu porsi bubuk kakao memberikan banyak asupan antioksidan flavonoid untuk tubuh. Semakin tinggi persentase kakao, semakin banyak senyawa aktif yang bisa memberikan manfaat kesehatan bagi orang yang menyantapnya.

Polifagia, gejala awal diabetes. - (Republika)


Untuk manfaat optimal, Bajekal menyarankan memilih cokelat hitam dengan persentase padatan kakao yang tinggi, setidaknya antara 70 hingga 90 persen. Rutin menikmati cokelat hitam dengan kategori itu bisa mengurangi risiko masalah kardiovaskular dan diabetes.

Mengutip sebuah studi jangka pendek, Bajekal mengatakan asupan flavanol dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga mengurangi risiko diabetes tipe dua. Ada korelasi signifikan antara konsumsi kakao dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk strok, demensia, diabetes tipe dua, dan kematian secara keseluruhan.

"Para peneliti berteori bahwa itu karena sifat pelindung dari antioksidan yang ditemukan dalam kakao, namun penelitian yang lebih besar tentu diperlukan," ucap Bajekal.

 
Berita Terpopuler