Pasca Pemberontakan Tentara Wagner, Inggris Menyiapkan Berbagai Skenario di Rusia

Kekuasaan Putin diguncang oleh pemberontakan tentara bayaran Wagner.

EPA-EFE/BONNIE CASH
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan negaranya menyiapkan berbagai skenario di Rusia. Ia mencatat potensi dampak ketegangan antara kelompok tentara bayaran Wagner dengan Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga

Putin menghadapi tantangan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan lalu. Setelah tentara bayaran Wagner melakukan pemberontakan singkat yang diakhiri dengan kesepakatan.

Peristiwa luar biasa itu membuat pemerintah baik negara sahabat maupun musuh Rusia, bertanya-tanya apa yang dapat terjadi selanjutnya di Rusia, negara dengan senjata nuklir terbesar di dunia. Sunak mengatakan Inggris memantau peristiwa itu dengan seksama.

"Masih terlalu dini memprediksi dengan kepastian apa konsekuensinya, tapi tentu seperti yang biasanya kami sudah mempersiapkan berbagai skenario," kata Sunak, Senin (26/6/2023).

"Kami telah menganalisa dan memantau situasi ini selama beberapa waktu karena kami menyadari potensi dampak instabilitas perang ilegal Rusia di Ukraina dan tentu, ketegangan antara Group Wagner dan rezim Putin," tambah Sunak. 

 
Berita Terpopuler