Jelek-jelekkan UMM Lalu Masuk UB, Ini Tanggapan Rektor

Jika nantinya ada hal yang dianggap melanggar etika, UB akan memprosesnya

Tangkapan layar
Status calon mahasiswa Universitas Brawijaya, M Rafi Azzamy yang menjelek-jelekkan almamaternya UMM.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sosok Muhammad Rafi Azzamy tengah viral di jagat media sosial (medsos) selama beberapa waktu terakhir. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini diketahui telah menjelek-jelekkan UMM di Twitter setelah diterima sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya (UB).

Mendengar informasi tersebut, Rektor UB Profesor Widodo mengaku belum membaca postingan dari sosok Muhammad Rafi Azzamy. "Pertama, saya gak tahu menjelekkannya gimana. Lah, soal seleksi mahasiswa itu kan kita harus tahu mengikuti jalur apa? Ujian ya?" kata Widodo saat ditemui wartawan di Gedung Rektorat UB, Kota Malang, Senin (26/6/2023).

Menurut Widodo, semua mahasiswa yang masuk UB melalui SNBT berarti ditinjau dari nilai akademiknya. Jika nantinya ada hal yang dianggap melanggar etika, pihaknya akan memprosesnya lebih lanjut. Widodo mengeklaim sudah meminta jajaran wakil rektor UB untuk melihat sejauh mana pelanggaran yang dilakukan Muhammad Rafi Azzamy.

Adapun terkait kemungkinan ditolak, Widodo menegaskan belum dapat memberikan kesimpulan tersebut. Pasalnya, pihaknya harus melihat fakta temuan ini lebih lanjut.

Sebelumnya, Muhammad Rafi Azzamy mengunggah tulisan yang telah memicu perdebatan warganet. "Banyak orang tanya, mengapa dalam kurun satu tahun ini aku jarang publish tulisan? Singkatnya karena berada di kampus toxic (UMM)-gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dan lain-lain = itu sungguh menguras tenaga. Iseng-iseng coba tes SNBT, eh lolos, bye kampus durjana (UMM)," katanya melalui akun Twitter @Rafilsafat dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Rafi pun membagikan tolok ukur mengapa kampus lamanya tergolong jelek. Dia pun membagikan sebuah video ketika ada kotoran kucing di UMM. Terlihat jika para mahasiswa sibuk merekam kotoran kucing yang terlihat masih basah itu berada di lantai.

"Okay ada yang ndak percaya kalau UMM seperti itu, coba lihat video tai kucing di dalam gedung ini. Bukan sekali atau dua kali saja ada tai kucing di gedung, tapi berkali-kali loh, ini salah satu bukti lain," kata Rafi membagikan dua video kotoran kucing di Kampus Putih.

Dia pun membagikan artikel berisi tudingan ada dosen yang kerap tidak mengajar. Hal itu pula yang membuatnya hanya bertahan setahun di UMM. Di UMM (pengalaman di jurusanku) juga banyak dosen yang jarang masuk—akan kusurvei secara serius kalau sempat—karena menjadi panitia acara seremonial kampus. Pernah kubuatin tulisan terkait itu," ujar Rafi.


Curahan calon mahasiswa Prodi Antropologi Universitas Brawijaya (UB), M Rafi Azzamy sembari menjelek-jelekkan almamater Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) viral di lini masa Twitter. Sayangnya, bukannya kasihan, warganet malah merespons negatif status yang dibuat eks mahasiswa Prodi Hubungan Internasional (HI) UMM tersebut.

Rafi pun menjadi sasaran perundungan di lini masa, meski ada beberapa akun yang membelanya. Rafi dianggap tidak punya adab, lantaran sangat subjektif dan tidak proporsional dalam menyampaikan kritikan.

Pemilik akun @Reffi_angel ikut kesal dengan status Rafi. Menurut dia, tidak pantas ada seorang mahasiswa malah menyalah-nyalahkan kampus dan dosen di media sosial (medsos).

"Gen-Z model begini udah kutandain karena aku bagian recruitment, ga akan kuizinin masuk di kantorku. Kalau ada teman HR yang nanyain soal medsos checking, akan kusodorin thread ini. Oya, tentu kuscreenshot dulu dong, misal diapus," ujarnya.

"Alasannya? Here I tell you... Di kampus lama, si bocah ini juga udah mendapat ilmu, terlepas fasilitas yang dia keluhkan, melawan sistem itu bukan dengan menjelekkan nama kampus dan dosen, melawan sistem itu kalau elu masuk BEM lalu berdialog dengan birokrat kampus dan change the system," kata pemilik akun @Reffi_angel.

Akun @maximiliangorky pun memancing Rafi mengapa tidak memilih kuliah di Prodi Filsafat Universitas Indonesia (UI) atau Universitas Gadjah Mada (UGM), ia menjawab tidak minat kuliah di dua kampus tersebut. Namun, jawaban itu tidak dipercaya warganet, bahkan ada yang menimpali. "Karena ga mungkin diterima di UI dan UGM kayaknya," ujar pemilik akun @iamjuanalbert.

Pemilik akun @kadyasandya juga menyindir Rafi pasti nantinya akan menjelek-jelekkan UB. "Yaelah bentar lagi u juga bakal ngata2in UB, yakin w. Kalo mau nyari kampus/tempat belajar sempurna sesuai idealisme lo ga bakal ada bro, fyi aja. Welcome aja deh ke universitas biasa aja ini. enjoy," ucapnya.

Akun @investorgabut mengingatkan Rafi agar bisa menjaga nama baik institusi. Hal itu karena belum tentu kampus baru mau melindungi Rafi.

"Kayaknya bentar lagi pihak Univ Brawijaya bakal mengumumkan penonaktifan Bro Rafi sebagai maba di situ. Karena kalo nggak maka UB akan jadi musuh UMM dan juga kampus-kampus lain, yang dosennya juga jarang masuk dengan dalih gajinya kecil," katanya.

Warganet bully Rafi Azzamy...

 
Berita Terpopuler