KCIC Upayakan Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung tak Lebih Rp 250 Ribu

KCIC masih terus membahas besaran tarif sebelum dioperasionalkan secara komersial.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) terparkir di area Depo Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Tegalluar di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah berupaya memperoleh izin operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) jelang peluncuran moda transportasi yang ditargetkan pada Agustus 2023.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengelola Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengungkapkan, pemerintah meminta agar tarif tiket tak lebih dari Rp 250 ribu per orang. Perusahaan sejauh ini masih terus membahas besaran tarif sebelum dioperasionalkan secara komersial mulai Oktober 2023 mendatang. 

Baca Juga

“Kemenhub (Kementerian Perhubungan) minta kalau bisa di bawah Rp 250 ribu. Tiket sedang kita bahas, Kemenhub juga kasih masukan, ini yang masih menjadi pertimbangan untuk segera ditetapkan,” kata Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi di Stasiun Halim, Jakarta, Kamis (22/6/2023). 

Dwiyana mengungkapkan, salah satu pertimbangan dalam penetapan harga tiket juga menyangkut fasilitas feeder atau angkutan pengumpan yang menunjang Kereta Cepat. Di satu sisi, juga dipertimbangkan kemungkinan harga tiket termasuk angkutan LRT yang terintegrasi dengan Kereta Cepat di Stasiun Halim. 

KCIC menginginkan agar sistem tiket memudahkan semua penumpang sebagai pengguna transportasi. “Benar-benar penumpang itu kita buat mudah, kita ingin ada integrasi ticketing dengan feeder, dengan LRT,” ucapnya. 

Adapun sejauh ini progres pembangunan seluruh infrastruktur KCJB berikut empat stasiunnya mencapai 92 persen. KCIC menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan mulai beroperasi mulai 18 Agustus 2023 atau sehari setelah Hari Kemerdekaan RI. 

Namun sifatnya, masih operasional terbatas dan tiket akan digratiskan. Penumpang yang bisa menikmati secara gratis akan dipilih langsung oleh KCIC, utama mereka yang tinggal di sekitaran jalur KCJB. 

Memasuki pekan pertama Oktober, KCIC diharapkan siap mengoperasionalkan KCJB secara penuh dan penumpang dikenakan tarif normal. “Targetnya minggu pertama Oktober, kita harapkan segera (tarif tiket diumumkan),” jelasnya. 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam kesempatan yang sama menjelaskan, Kemenhub bersama pihak kontraktor dan operator sekaligus perguruan tinggi terus berdiskusi untuk menyamakan persepsi ihwal poin-poin utama yang harus diuji. 

 

Adapun dalam dua minggu ke depan, Kemenhub akan fokus melakukan sertifikasi kelaikan operasi kereta-kereta yang akan digunakan sebagai tahapan penerbitan izin operasional. Ditargetkan uji kelaikan tersebut akan selesai pada Juli mendatang dan diterbitkan sebelum Oktober di mana ditargetkan KCJB mulai beroperasi penuh. 

“Kami juga kerja sama degan Perancis untuk melakukan satu pengamatan dari apa yangb sudah dilakukan dan Insyaallah izin operasi itu akan kita berikan sebelum atau paling lambat sebelum 1 Oktober,” ujarnya. 

 

Di satu sisi, ia mengingatkan, aspek keamanan menjadi yang terpenting sebelum KCJB memulai soft operation pada 18 Agustus mendatang. Berdasarkan hasil uji coba yang ia lakukan pada Kamis (22/6/2023), operasional kereta berjalan dengan baik dengan tingkat kecepatan 350 kilometer per jam. 

 
Berita Terpopuler