Jangan Ikuti Influencer, Berhubungan Seksual Saat Haid Sebanyak Ini Risikonya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Beberapa waktu lalu, influencer Andrea Gunawan membuat testimoni mengenai penggunaan flex menstrual disc. Menurut pengalamannya, alat itu membuat hubungan seksual saat menstruasi terasa nyaman dan tidak mengganggu.

Bagaimana hal tersebut menurut kacamata medis? Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof Budi Santoso mengungkapkan ada banyak bahaya yang bisa timbul akibat berhubungan seksual saat sedang mensturasi meskipun menggunakan alat kontrasepsi semacam itu.

Prof Budi menjelaskan, infeksi pada leher vagina dapat terjadi jika penempatan alat kontrasepsi tidak pas. Pemasangan alat kontrasepsi yang tidak tepat juga rentan membuat darah haid berceceran. Hal ini dapat menimbulkan bibit penyakit karena darah haid merupakan darah yang kotor dan mengandung bakteri.

"Maka dari itu berhubungan badan saat haid dilarang keras, selain karena melanggar norma dan praktiknya sangat berisiko," kata Prof Budi yang juga dokter spesialis kandungan, Kamis (22/6/2023).

Menurut Prof Budi, risiko ascending infection juga sulit dihindari. Ini terjadi karena darah yang berceceran dapat menimbulkan bakteri masuk dalam saluran kemih baik istri maupun suami.

Berhubungan seksual saat haid juga dapat mengganggu berjalannya kesuburan dari suami dan istri. Prof Budi mengatakan, agar terhindar dari risiko tersebut, pasangan harus saling menjaga kebersihan.

Salah satunya dengan tidak berhubungan saat istri sedang haid. Sebab, melakukan hubungan badan saat haid dapat menularkan penyakit dengan cepat.

"Dengan ini, masyarakat agar dapat memilah atas informasi yang berada pada media sosial dan berusaha mencari tahu risiko-risiko dari konten yang tersaji di media sosial," ujar Prof Budi.

Terpisah, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Ardiansjah Dara Sjahruddin menegaskan bahwa hubungan seksual saat menstruasi itu memiliki risiko besar karena bisa memunculkan penyakit. Perempuan rawan mengalami infeksi pada vagina, iritasi, penyakit radang panggul, bahkan kista endometriosis.

"Kista tersebut bisa saja mengganggu kesuburan dan menyebabkan sulit hamil," kata dr Ardiansjah dalam cicitan di akun Twitter-nya.

Dokter Ardiansjah menjelaskan, jika melakukan hubungan seksual dengan posisi misionaris (wanita berbaring telentang di kasur atau alas lainnya sementara pria tetap berada di atas), maka akan banyak darah yang masuk kembali ke rahim. Darah lalu berkumpul di rongga perut dan akhirnya menyebabkan kista.

"Mau disiasati dengan gaya doggy style atau berdiri pun tetap saja berisiko. Meski darah yang masuk enggak terlalu banyak, tapi kan malah berceceran," jelas dr Ardiansjah.

Dalam cicitannya beberapa waktu lalu, Andrea mengaku telah mencoba flex menstrual disc untuk berhubungan intim saat sedang haid. Ia mengaku alat itu tidak mengganggu aktivitas seksual sama sekali.

"Ternyata menstrual disc efektif jadi barrier (penghalang) supaya darah gak luber kemana-mana," demikian cicitan Andrea, dikutip pada Kamis (22/6/2023).

Andrea kemudian mengeklaim bahwa berdasarkan jurnal medis yang pernah dia baca, berhubungan seks saat menstruasi memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meredakan kram otot.

"Lucunya, sepertinya hanya di Indonesia saja yang mengatakan bahwa seks saat menstruasi tidak baik untuk kesehatan. Padahal, secara jurnal medis justru mengatakan banyak manfaat dari seks saat menstruasi, termasuk meredakan kram otot," cicit Andrea.

Namun demikian, Andrea mengaku tetap menghargai perbedaan pendapat terkait hal ini. Ia pun tidak ingin memaksakan pendapatnya untuk kemudian diikuti semua orang.

“Kalau dirasa haram dan percaya bahwa period sex (berhubungan seks saat menstruasi) bahaya bagi kesehatan ya jangan dilakukan. Mudah solusinya," ungkap Andrea sambil menambahkan emoticon tersenyum.