Mengenal Stockton Rush, Pendiri Oceangate dan Korban Kapal Selam Titan

Stockton Rush melihat peluang baru yaitu membawa wisatawan elite jelajahi laut dalam

AP
Stockton Rush melihat peluang baru yaitu mendirikan perusahaan untuk membawa wisatawan elite menjelajahi laut dalam.
Rep: Rizky Jaramaya/ Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, EVERETT -- Saat pengusaha lain mendorong teknologi untuk membawa turis kaya raya ke luar angkasa, Stockton Rush melihat peluang baru yaitu mendirikan perusahaan untuk membawa wisatawan elite menjelajahi laut dalam.

Rush mendirikan OceanGate pada 2019 tidak hanya mencari keuntungan dengan membawa para petualang kaya raya ke situs bawah laut seperti bangkai kapal Titanic. Perusahaan ini  juga untuk membantu para ilmuwan dan peneliti mengungkap misteri samudra dengan memberikan akses yang lebih baik ke dasar laut.

"Salah satu alasan saya memulai bisnis ini adalah karena saya tidak mengerti mengapa kami menghabiskan 1.000 kali lebih banyak uang untuk menjelajahi ruang angkasa daripada menjelajahi lautan," kata Rush dalam konferensi yang diadakan oleh GeekWire, sebuah perusahaan di Seattle tahun lalu.  

"Tidak ada akses pribadi ke laut dalam, namun ada semua kehidupan yang bisa ditemukan," ujar Rush.

Kapal selam Titan milik OceanGate dilaporkan hilang pada Ahad (18/6/2023) malam di Newfoundland. Rush dan empat orang miliarder lainnya tercatat sebagai penumpang kapal selam itu. Hingga kini kapal selam tersebut belum ditemukan. Namun pada Rabu (21/6/2023) sebuah pesawat Kanada mendeteksi suara-suara bawah air di daerah tersebut, sehingga memicu secercah harapan di tengah kekhawatiran tentang tingkat oksigen di kapal itu yang semakin menipis. Ini adalah ekspedisi tahunan ketiga OceanGate ke bangkai kapal Titanic, yang menabrak gunung es dan tenggelam pada 1912.

Rush adalah mantan insinyur penerbangan uji untuk program jet tempur F-15 McDonnell Douglas. Rush memiliki pengalaman panjang di bidang kedirgantaraan dan penerbangan, serta startup teknologi pada saat ia mendirikan OceanGate.

Rush lulus dari Universitas Princeton dengan gelar di bidang teknik kedirgantaraan pada 1984. Dia kemudian memperoleh gelar master dalam administrasi bisnis dari University of California pada 1989. Rush telah memperoleh peringkat kaptennya di United Airlines Jet Training Institute.  Dia melanjutkan untuk mengawasi usaha bisnis yang termasuk melayani di dewan BlueView Technologies Seattle dan sebagai ketua Teknologi Kontrol Jarak Jauh.

Baca Juga

Baca Juga:7 Fakta Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang Saat Melakukan Ekspedisi


Rush melihat cara untuk menggunakan kemajuan dalam ilmu material untuk membuat kapal selam jenis baru, yang berbentuk lonjong dan dibuat dengan serat karbon. Dia mengatakan, kapal selam jenis baru ini memiliki rasio kekuatan daya apung yang lebih baik daripada kapal selam dengan bahan titanium.  Desain kapal selam baru memiliki kapasitas lima orang dan akan memberikan lebih banyak ruang kepada para ilmuwan dan petualang laut untuk eksplorasi laut dalam. Umumnya beberapa kapal selam milik pribadi di dunia hanya bisa membawa paling banyak dua atau tiga orang.

Sebagian besar kapal selam penelitian juga membutuhkan kapal pendukung yang besar dan tidak dimaksudkan untuk hemat biaya. Bagian dari ide di balik OceanGate adalah untuk mengimbangi biaya penelitian laut dalam melalui wisata petualangan kelas atas, eksplorasi atau pemetaan untuk industri minyak dan gas, atau pemeriksaan jembatan atau lambung kapal.

Rush dan investor lainnya menggelontorkan puluhan juta dolar untuk membangun OceanGate. Rush mengatakan kepada surat kabar The Daily Herald di Everett, Washington, pada 2017 bahwa, perusahaan tersebut berbasis di taman laut industri di Everett, dekat dengan pabrik Boeing dan perusahaan kedirgantaraan dengan keahlian dalam menggunakan titanium dan serat karbon.

OceanGate memperoleh kapal selam pertamanya pada 2009 dan kapal selam kedua pada 2012, yang dibangun kembali menjadi Cyclops 1 atau prototipe kerja untuk Titan yang dapat turun 500 meter (1.640 kaki). Cyclops 1 telah mengikuti puluhan pelatihan dan penyelaman penelitian, termasuk perjalanan di Puget Sound bersama artis hip-hop Macklemore untuk mencari hiu enam insang yang sulit ditangkap.

Pada September 2018....

Rush mengemudikan Cyclops 1 dalam sebuah ekspedisi di Kepulauan San Juan Washington bersama para peneliti dan ilmuwan.  Ekspedisi tersebut mencakup tujuh kali penyelaman selama lima hari untuk mengamati strategi pemberian makan bulu babi laut dalam, mendokumentasikan habitat tombak pasir Pasifik, dan menilai kemungkinan dampak pukat ilmiah terhadap ekosistem.

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Selasa (20/6/2023)/kelompok konservasi SeaDoc Society, yang mendanai ekspedisi tersebut mengatakan, penelitian itu tidak akan mungkin terjadi tanpa teknologi kapal selam OceanGate dan tim profesional mereka. Alex Lowe, seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Washington, mengingat kekagumannya ketika enam menit setelah menyelam, dia dan orang lain di kapal selam melihat bulu babi pada kedalaman 284 meter (931,7 kaki) atau di kedalaman lebih dari dua kali lipat dari yang pernah diamati sebelumnya.

 “Ada misi yang diselesaikan dalam enam menit,” kata Lowe.

Badan amal perusahaan, OceanGate Foundation, telah memberikan dukungan untuk eksplorasi laut dalam, penelitian ilmu kelautan, dan arkeologi bahari.  Penyelaman pada 2016 menemukan sisa-sisa kapal dagang Romawi kuno di lepas pantai Israel. OceanGate juga memfasilitasi pengujian prototipe robot pemetaan 3D yang menghasilkan gambar untuk pengalaman realitas virtual di lokasi kapal karam. Greg Stone, mantan wakil presiden eksekutif dan kepala ilmuwan untuk Conservation International serta seorang teman dekat Rush, mengatakan, kebutuhan terhadap kemajuan dalam penelitian submersible.

 “Itu arah yang dia (Rush)/tuju. Dan saya suka ke mana dia pergi,” kata Stone.

Dalam pidatonya di konferensi teknologi Seattle, Rush menggambarkan bagaimana peraturan dan regulasi terkait program keselamatan kapal selam berlebihan. Namun mereka tidak memiliki pengalaman dengan serat karbon.

Baca Juga: Penjaga Pantai AS: Kapal Selam Wisata Titanic Meledak

 "Saya ingat dia memberi tahu saya bahwa mereka tidak memiliki cara untuk mengevaluasi desainnya, meskipun dari sudut pandang teknik, mereka bekerja di atas kertas dan dia mengujinya berulang kali," kata Stone.

Pada satu titik, Rush membawa prototipe skala sepertiga dari lambung Titan ke laboratorium di University of Washington, dan dia mengujinya di bawah tekanan ekstrim untuk melihat daya tahan kapal selam itu. Pengujian hanya dapat dilakukan pada malam hari. Rush mengatakan, ketika lambung kapal meledak, maka mengguncang bangunan dan meledakkan sensor tekanan laboratorium.

Namun, tes tersebut memvalidasi pendekatan OceanGate untuk mendeteksi cacat pada lambung kapal dengan menggunakan pemantauan akustik sensitif yang dapat mendeteksi retakan dan letupan saat tertekan di bawah tekanan. Kapal selam Titan memiliki lambung serat karbon setebal 5 inci (tebal 12,7 sentimeter) yang dirancang untuk turun hingga 4.000 meter.

Tidak semua orang setuju dengan pendekatan itu. Dalam gugatan pada 2018,  David Lochridge, direktur operasi kelautan OceanGate, mengatakan, hal itu berpotensi menimbulkan bahaya ekstrim bagi penumpang. “Jenis analisis akustik ini hanya akan menunjukkan ketika sebuah komponen gagal, seringkali milidetik sebelum ledakan, dan tidak akan mendeteksi kekurangan yang ada sebelum menekan lambung kapal,” katanya.

Namun perusahaan menyatakan, Lochridge bukanlah seorang insinyur dan tidak dipekerjakan atau diminta untuk melakukan layanan teknik di Titan. Di konferensi teknologi Seattle, Rush menjelaskan pengalaman mengerikan mengambil prototipe hingga di kedalaman 4.000 meter, hanya untuk membuktikan bahwa ada kegagalan melalui pemantauan akustik.  Setelah upaya kedua, perusahaan membatalkan prototipe yang dibangun oleh pabrikan kelautan dan membangun yang lain dengan pemasok kedirgantaraan.

Dalam surat pada 2018, Masyarakat Teknologi Kelautan, kelompok profesional insinyur kelautan, ahli teknologi, pembuat kebijakan, dan pendidik mendesak Rush bahwa OceanGate harus menyerahkan prototipenya untuk diuji dengan diawasi oleh ahli pihak ketiga sebelum diluncurkan. Hal ini bertujuan untuk melindungi penumpang.

“Salah satu hal yang saya pelajari adalah ketika Anda berada di luar kotak, sangat sulit untuk mengetahui seberapa jauh Anda berada di luar kotak. Kami cukup jauh di luar sana," kata Rush dalam pidatonya tahun lalu. 

 
Berita Terpopuler