Pasangan Prabowo-Airlangga Berpengalaman Hadapi Tantangan Global

Prabowo menangani urusan internasional, Airlangga mengurus regional dan nasional.

Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersalaman usai melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (15/10).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024. Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Ali Rifan menilai, dukungan kepada dua tokoh nasional itu telah sesuai dengan kebutuhan negara ke depan. 

Menurut Ali, kebutuhan pemimpin mendatang pascapandemi adalah orang yang punya paradigma atau pengalaman bagaimana menghadapi ketidakpastian global. "Termasuk soal geopolitik regional hingga pemulihan ekonomi dan bagaimana kemudian calon pemimpin mendatang juga memahami rute menuju 100 tahun atau kalau bahasa Jokowi itu saat ini waktunya tidak banyak yaitu 13 tahun menuju Indonesia Emas di 2045," ujar Ali saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

"Nah kalau bicara Prabowo ada beberapa nama yang muncul salah satunya memang Airlangga Hartarto karena dianggap melengkapi Prabowo. Katakanlah nanti Prabowo banyak mengurus di internasionalnya. Kemudian Airlangga mengurus urusan regional dan nasional khususnya ekonomi begitu. Ini satu kombinasi pasangan yg menarik," ucap Ali menambahkan.

Direktur Arus Survei Indonesia tersebut menjelaskan, Indonesia ke depan, akan menghadapi salah satu tantangan terberat yakni bonus demografi. Ali mengatakan, bonus demografi harus bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Sebab, jika tidak dikelola dengan baik maka hal itu akan menjadi musibah dan bencana bagi negara ini.

"Makanya kebutuhan pemimpin mendatang itu tidak hanya orang yg pandai berbicara tapi bisa bekerja. Tidak banyak janji tapi mampu mengeksekusi. Apakah Airlangga masuk? Tentu, dan ada beberapa anak bangsa yang juga punya profil seperti itu," katanya.

Ali berharap, pemimpin selanjutnya mampu melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh Presiden Jokowi. Salah satunya adalah bagaimana kemudian pembangunan infrastruktur yang dianggap menjadi landasan penting untuk menancapkan jangkar ekonomi nasional itu diteruskan, termasuk pemindahan Ibu Kota. 

“Bisa dipahami juga itu bagian dari upaya pemerataan ekonomi nasional, pergeseran ekonomi dari Jawa sebagai episentrum digeser di luar Jawa. Juga soal budaya, soal geopolitik dan geostrategi bagaimana Indonesia mendapatkan pertumbuhan per kapita sejajar dengan negara maju," ucap Ali.

Sebelumnya, Konferensi Daerah DPD Projo Sulawesi Selatan memutuskan untuk mendukung pasangan Prabowo dan Airlangga sebagai capres dan cawapres dalam Pilpres 2024. Keputusan Konferda itu akan dibawa dalam Rakernas VI Projo untuk menjadi bahan pertimbangan bersama dalam dukungan untuk capres dan cawapres 2024.

 
Berita Terpopuler