Asisten Pelatih Timnas Ini Beberkan Gaji Pelatih di Indonesia Capai Puluhan Juta Rupiah

Ada persyaratan tertentu untuk menjadi seorang pelatih atlet atau sekelompok atlet.

Dok ADHYN17
Asisten pelatih timnas bola basket putra Indonesia, Wahyu Widayat Jati (ketujuh kanan), bersama pemain, staf pelatih, dan manajer.
Rep: Fitriyanto Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok pelatih menjadi salah satu penentu kesuksesan seorang atlet atau sekelompok atlet dari sebuah cabang olahraga (cabor). Di tangan pelatih, bakat, dan kemampuan seorang atlet ditingkatkan menjadi lebih baik hingga berprestasi tinggi.

Setiap cabor tentu memiliki kriteria untuk menentukan besaran gaji yang pantas diterima oleh seorang pelatih. Sejumlah variabel akan menentukan klasifikasi jumlah bayaran seorang pelatih. Apalagi, jika yang dilatih sudah masuk kategori level nasional.

Baca Juga

Untuk cabang bola basket, dalam perbincangan dengan Republika.co.id, Rabu (20/6/2023), salah seorang asisten pelatih timnas bola basket putra Indonesia, Wahyu Widayat Jati, mengaku ada syarat mutlak yang harus dimiliki jika ingin menjadi staf pelatih timnas bola basket 5x5.

"Ada persyaratan dari Badan Tim Nasional (BTN) untuk bisa menjadi atau bergabung di staf kepelatihan timnas basket putra, yakni ia harus pernah menjadi pelatih juara (membawa sebuah tim basket juara)," ujar Coach Cacing, sapaan akrab Wahyu Widayat Jati.

Oleh sebab itu, Coach Cacing melanjutkan, staf pelatih yang bisa bergabung dalam timnas basket adalah pelatih yang pernah juara. Ada nama dia, lalu Youbel Sondakh, AF Ronaldo, dan Johanis Winar. "Jadi, tidak semua pelatih bisa menjadi pelatih timnas basket putra."

Selain persyaratan, Coach Cacing juga mengungkapkan, pelatih timnas basket saat ini bertugas berdasarkan kontrak. Bukan lagi berdasarkan event.

"Saya misalnya dikontrak hingga nanti pelaksanaan Asian Games 2022 di China. Jadi, waktu lebih panjang, tidak seperti dulu biasanya ketika hanya akan menghadapi sebuah event saja. Misalnya, ketika mau SEA Games saja, sehingga waktu tidak lama, biasanya termasuk persiapan dua sampai tiga bulan saja," ujar Coach Cacing.

Untuk jumlah bayaran per bulan, pelatih yang pernah membawa klub CLS Knights Surabaya juara IBL 2016 ini, mengaku mendapat bayaran atau gaji Rp 25 juta plus-plus per bulan. Artinya minimal yang didapatkannya Rp 25 juta.

Coach Cacing menambahkan, jumlah gaji itu justru lebih kecil jika dibandingkan ketika ia melatih CLS Knights. Namun pendapatan pelatih timnas bisa melonjak jika meraih bonus setelah anak asuhnya meraih prestasi tinggi di level internasional.

"Ada rasa nasionalisme jika melatih timnas, jadi tidak semua diukur dengan uang. Saya juga mendapat pengalaman, ilmu pengetahuan selama bergabung menjadi pelatih timnas," jelas Coach Cacing. "Setelah melatih klub di tanah air dan melatih timnas basket putra, tentu ada keinginan untuk terus berkembang. Harapannya suatu saat bisa melatih di luar negeri. Kalau ada tawaran bisa melatih di luar negeri akan dipertimbangkan karena saya ingin terus berkembang."

Berbicara mengenai pelatih basket secara umum menurut Coach Cacing bayarannya sudah lumayan. Untuk pelatih asing yang datang ke Indonesia dan melatih di klub-klub IBL menurut dia, minimal dibayar 2.500 dolar AS atau sekitar Rp 37 juta per bulan, belum termasuk akomodasi.

"Menjadi profesi apapun jika dilakukan secara serius dan bisa menjadi yang terbaik, pasti akan cukup untuk menghidupi keluarga. Jadi tetap fokus dengan profesi kita dengan terus berusaha menjadi yang terbaik," kata Coach Cacing menegaskan.

 
Berita Terpopuler