Muslim Jangan Sampai Lewatkan Momen Penting di 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Dzulhijjah menjadi bulan kurban dan haji.

dokpri
Wujud sapi milik Suparno, peternak asal Cabean, Pandeyan, Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang dipesan oleh Presiden Jokowi untuk jadi hewan kurban, Selasa (20/6/2023).
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika umat Muslim yang beruntung mulai mempersiapkan diri mereka untuk melaksanakan ibadah haji, maka saat itu pula bulan Dzulhijjah telah dimulai. Sepuluh hari pertama bulan ini sangat berharga, sekaligus menjadi kesempatan emas bagi umat Islam mencari ridha Allah SWT dan menerima berkah yang tak terhitung nilainya.

Baca Juga

Hari-hari ini sangat penting, bahkan Nabi Muhammad SAW mengatakan, tidak ada perbuatan baik yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih baik daripada yang dilakukan pada hari-hari ini. Dan ketika para sahabatnya bertanya, “Wahai Rasulullah, bahkan tidak berjihad di jalan Allah?”

Nabi Muhammad menjawab, "Jihad pun tidak, kecuali orang yang mempertaruhkan nyawa dan hartanya tidak akan kembali dengan keduanya" (Al-Bukhari).

10 hari pertama Dzulhijjah ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk memohon ampunan dari Allah SWT dan mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Meski ibadah tambahan adalah sebuah sunnah, hari-hari berharga ini tidak ada yang boleh disia-siakan.

Hari-hari ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Allah SWT telah menganugerahkan kepada umat manusia begitu banyak kesempatan untuk mencapai keselamatan dan kesuksesan di dunia ini maupun di akhirat.

Dilansir di About Islam, Selasa (20/6/2023), di bawah ini ada beberapa cara untuk memaksimalkan setiap jam menit, dan detik dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Lihat halaman berikutnya >>>

 

1- Puasa

Belum lama umat Muslim mengucapkan selamat tinggal kepada bulan Ramadhan. Kini, umat Islam memiliki kesempatan yang sangat baik melakukan puasa untuk keuntungan mereka sendiri.

Nabi Muhammad berpuasa selama sembilan hari pertama Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah. Diriwayatkan oleh Hafsah, istri Nabi Muhammad, “Nabi biasa berpuasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah dan hari Asyura, dan tiga hari setiap bulan, Senin pertama bulan itu dan dua Kamis” (Abu Dawud, 2437).

Untuk itu, ajak keluarga, sahabat dan kerabat untuk berpuasa dan buat makanan khusus untuk dibagikan dengan teman dan tetangga Muslim. Ingatlah, perbuatan baik akan dilipatgandakan selama 10 hari pertama Dzulhijjah. 

2- Mengingat Allah

Lidah seorang Muslim harus selalu mengingat Sang Pengasih dan Sang Pemelihara. Tidak masalah jika sedang mengemudi di jalan raya atau mengantre di toko kelontong, ingatlah Allah Yang Maha Kuasa dalam pikiran sebanyak mungkin.

Bacalah takbir (Allahu Akbar), tahmid (Alhamdulillah) dan tahlil (la illaha illa Allah) sesering mungkin. Nabi Muhammad bersabda, "Tidak ada hari yang lebih besar di hadapan Allah atau di mana perbuatan baik lebih dicintai-Nya, daripada 10 hari ini, jadi bacalah tahlil, takbir, dan tahmid yang banyak selama itu" (Ahmad).

3- Melakukan Umroh atau Haji

Tempat apa yang lebih baik untuk beribadah kepada Allah SWT selain di rumah ibadah-Nya sendiri di Kota Makkah? Jika mampu, umat Muslim didorong untuk melaksanakan umroh dan haji, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

4- Kurban

Menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha, mengingat kesediaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya Ismail hanya karena Allah SWT memerintahkannya untuk melakukannya, adalah salah satu perbuatan paling benar di sisi Allah.

 

Belilah hewan yang berkualitas dan bagikan dagingnya dengan mereka yang kurang beruntung. Barang siapa yang memilih untuk memenuhi sunnah menyembelih hewan kurban, hendaknya tidak memotong rambut atau memotong kukunya selama sepuluh hari Dzulhijjah agar sama dengan umat Islam yang sedang ihram dan menghadiri haji. 

 
Berita Terpopuler