Bapanas: Realisasi Impor Beras Baru 500 Ribu Ton

Pada Mei ini, konsumsi nasional beras mencapai 2,55 juta ton.

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut beras impor dari Vietnam yang baru tiba di gudang Bulog Subdivre Kota Serang, Banten, Selasa (2/5/2023).
Rep: Intan Pratiwi Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat realisasi impor beras pada tahun ini sebesar 500 ribu ton. Pemerintah masih memaksimalkan serapan produksi dalam negeri pada saat ini sebelum masa musim kemarau masuk.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan hingga saat ini realisasi impor beras baru sekitar 500 ribu ton. Arief mengatakan pemerintah masih akan memaksimalkan serapan dalam negeri karena hingga saat ini produksi beras masih berlangsung.

"Penugasan impor sampai dengan hari ini realisasinya baru 500 ribu ton. Paralel kita juga masih serap produksi dalam negeri," kata Arief kepada Republika.co.id, Selasa (20/6/2023).

Hingga Selasa (20/6/2023) pagi stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai 26.753 ton. Pada Senin (19/6/2023) kemarin tiga kali pasokan datang dengan jumlah 7.446 ton. Pada Senin kemarin total distribusi dari PIBC mencapai 2.758 ton sehingga stok masih di ambang batas aman.

Sedangkan untuk hari ini, pagi tadi ada pasokan beras dari dalam negeri datang sebesar 1.701 ton sehingga total stok akhir di PIBC mencapai 26.753 ton.

Secara neraca nasional, periode Januari - April 2023 masih berkisar antara 2,11 juta ton hingga 2,73 juta ton per bulan. Total produksi beras dalam negeri periode Januari - April mencapai 12,91 juta ton. Sedangkan untuk periode Mei, produksi beras nasional mencapai 2,36 juta ton.

Pada Mei ini, konsumsi nasional beras mencapai 2,55 juta ton. Dan total konsumsi beras nasional periode Januari - April mencapai 10,15 juta ton.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler