Industri Militer Prancis Perkuat Kapasitas Pertahanan Udara Indonesia

Indonesia telah membeli 13 radar pengintai udara jarak jauh buatan Thales.

Logo PT Len Industri (Perser).
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- PT LEN Industri telah memesan 13 radar pengintai udara jarak jauh Ground Master 400 Alpha dengan sistem Komando dan Kendali SkyView. Pembelian 13 radar pengintai ini untuk memperkuat kedaulatan wilayah udara Indonesia, menciptakan gelembung perlindungan wilayah udara.

Pembelian Alutsista radar dari produsen senjata militer Prancis, Thales itu disetujui pada Senin (19/6/2023), di Paris Air Show 2023. Radar canggih tersebut akan melengkapi sistem perlindungan wilayah udara yang dipasang di seluruh kepulauan Indonesia.

Radar ini akan memungkinkan angkatan bersenjata Indonesia, untuk mendapatkan manfaat dari gambaran udara tunggal, yang mengintegrasikan deteksi semua jenis ancaman. Mulai dari ancaman jet tempur dan rudal hingga helikopter yang melayang-layang dan kendaraan udara tak berawak (UAV), yang berkontribusi pada deteksi dini ancaman.

Direktur Utama, PT LEN Industri, Bobby Rasyidin mengatakan hubungan kerja sama PT LEN dengan Thales yang telah terjalin sejak beberapa dekade lalu, telah memberikan keyakinan bahwa Thales merupakan mitra yang tepat untuk membantu LEN memajukan Defend ID.

"Kontrak radar ini merupakan bukti lebih lanjut dari kemitraan yang kuat dan visi yang selaras untuk membangun keahlian secara lokal. Melalui proyek ini, PT Len akan membangun generasi insinyur pertahanan berikutnya di Indonesia,\" ujar Bobby dalam pernyataan resmi kedua Produsen, LEN dan Thales.

Pengalihan produksi komponen tertentu akan meningkatkan keahlian dan pengetahuan radar PT Len, serta memposisikan PT Len sebagai pusat keunggulan radar di Indonesia. Saat ini, diakui dia, radar GM 400 Alpha merupakan salah satu radar pengintai udara jarak jauh yang telah teruji dan terlaris di dunia.

Jenis radar canggih ini berkontribusi dalam perlindungan wilayah udara di seluruh dunia dengan lebih dari 80 radar dari keluarga GM400 yang telah terjual ke 19 negara. Pemilihan ini menegaskan keberhasilan radar GM di Asia Tenggara.

Kerjasama kedua produsen perangkat militer ini juga menandakan tonggak sejarah baru dalam kemampuan perlindungan wilayah udara Indonesia. Yakni ditandai dengan pengiriman 13 radar pengawas udara jarak jauh Ground Master 400 Alpha dan sistem Komando dan Kendali (SkyView) yang akan datang.

Meningkatnya konfrontasi geostrategis, telah secara signifikan meningkatkan permintaan untuk perlindungan wilayah udara. Selain pesawat terbang dan rudal, UAV kini juga menjadi ancaman bagi kedaulatan wilayah udara banyak negara. Maka PT LEN memilih Thales sebagai solusi pengawasan udara, yang akan memperkuat kedaulatan dan perlindungan wilayah udara Indonesia.

Terkenal dengan kinerja mendeteksi ancaman...

Baca Juga

 

Terkenal dengan kinerja mendeteksi ancaman pada jarak jauh dan ketinggian rendah, GM400 Alpha memberikan kesadaran situasional yang unggul untuk deteksi dini yang membantu angkatan bersenjata meningkatkan kedaulatan wilayah udara. Arsitektur digital radar ini memastikan bahwa radar ini tetap tangguh terhadap ancaman baru, serangan siber, dan taktik perang elektronik.

SkyView, sistem komando dan kontrol (C2) yang lengkap, mencakup wilayah geografis yang luas dan memastikan integrasi penuh Pusat Operasi Udara Indonesia di tingkat lokal, regional, dan nasional. SkyView memberikan gambaran pengawasan udara 360° yang akurat dan terintegrasi melalui radar taktis Ground Master (GM) 400 Alpha yang mudah digunakan dan telah teruji di medan tempur. Segera setelah ancaman udara terdeteksi dan teridentifikasi, efektor yang relevan dapat dipilih dan diaktifkan.

Kontrak ini akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan dengan Thales membangun radar dan solusi Command and Control dan PT Len membangun stasiun radar, menyediakan instalasi dan integrasi sistem termasuk mengelola pekerjaan sipil untuk program ini, yang didukung oleh Thales. PT Len akan memproduksi komponen tertentu dari radar secara lokal, membangun kemampuan lokal, berkontribusi terhadap penguatan industri pertahanan lokal Indonesia.

Wakil Presiden Eksekutif, Sistem Darat dan Udara, Thales, Christophe Salomon mengatakan Thales bangga dapat berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kedaulatan wilayah udara Indonesia. Ia menegaskan komitmen pihaknya kepada Indonesia lebih dari sekadar menyediakan peralatan.

"Kami sangat senang dapat memperdalam kemitraan strategis kami dengan PT Len untuk mendefinisikan peta jalan bagi modernisasi pertahanan Indonesia, termasuk pengembangan pusat C2 nasional udara serta kegiatan MRO radar lokal," ujar Christophe Salomon.

Pencapaian ini semakin mengukuhkan kolaborasi strategis antara PT Len dan Thales, yang pada November 2022 lalu, yang telah mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV). Perusahaan itu akan memulai bisnisnya dengan kegiatan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) lokal untuk radar yang digunakan oleh TNI AU.

Diproyeksikan pelayanan perusahaan ini akan mulai beroperasi pada awal tahun 2024. Pembahasan kerja sama tambahan selanjutnya, akan dieksplorasi lebih jauh, termasuk kecanggihan radar, sistem Komando dan Pengendalian, satelit militer, dan Sistem Manajemen Tempur. 

 
Berita Terpopuler