Spotify Akhiri Kontrak Podcast 'Archetypes' Meghan Markle-Pangeran Harry

Meghan Markle-Pangeran Harry kabarnya dianggap pemalas oleh orang dalam Spotify.

AP Photo/Peter Dejong, File
Pangeran Harry dan Meghan Markle. Spotify batalkan kontrak musim 2 podcast Archetypes milik Harry-Meghan.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan penyiaran musik dan siniar Spotify tak memperpanjang kontrak dengan pasangan Meghan Markle dan Pangeran Harry. Spotify mengakhiri kesepakatan senilai 20 juta dolar AS (sekitar Rp 299 miliar) itu untuk Musim 2 dari program podcast "Archetypes".

Setelah kabar itu tersiar, ada perbedaan pendapat yang diutarakan karyawan Spotify. Penyiar olahraga yang juga kepala konten olahraga internasional Spotify, Bill Simmons, mengecam pasangan Duke dan Duchess of Sussex itu di podcast-nya sendiri.

Baca Juga

"Suatu malam, saya harus membantu Harry menemukan ide podcast. Itu salah satu cerita yang paling baik dari saya," kata dia, dilansir Ace Showbiz, Ahad (18/6/2023).

Simmons berharap bisa terlibat dalam negosiasi untuk mendepak pasangan Meghan dan Harry dari Spotify. Baginya, itu adalah konten podcast yang seharusnya diluncurkan bersama mereka.

Simmons rupanya bukan satu-satunya yang tidak senang dengan pekerjaan pasangan itu. Seorang sumber juga memberi tahu bahwa pasangan itu Sussex "malas" dibandingkan dengan Presiden AS ke-44 Barack Obama, yang juga memiliki kontrak dengan Spotify.

Setelah menandatangani kesepakatan pada 2020, Meghan hanya mengirimkan 13 jam program dalam 2,5 tahun. Karena itu, Meghan dan Harry tidak akan dibayar berdasarkan kesepakatan besar itu.

"Meskipun 'Archetypes' berhasil dengan baik dan mendapat beberapa penghargaan, ketika Anda membuat kesepakatan seperti ini, cuma menghasilkan satu seri selama waktu itu tidaklah bagus," ujar seorang sumber yang terlibat dengan kesepakatan itu.

Di sisi lain, sumber itu membandingkan bahwa keluarga Obama dan perusahaan produksinya, Higher Ground, yang bisa menghadirkan beberapa seri baru. Spotify ingin berfokus pada orang-orang yang mendorong audiens yang kuat, seperti Alex Cooper, Dax Shepard, dan Emma Chamberlain.

"Ada banyak kreator hebat yang sangat bersemangat. Meghan dan Harry adalah tidak seperti itu. Saya pikir mereka terlihat malas dan kesulitan," kata sumber itu.

Kehilangan kesepakatan Spotify tampaknya semakin memperburuk keadaan bagi Harry dan Meghan. Mereka diduga menghadapi masalah keuangan karena tagihan yang terlalu tinggi untuk gaya hidup di Montecito, California, Amerika Serikat.

Hunian luas bergaya Tuscan yang Harry dan Meghan beli seharga 14,7 juta dolar AS (sekitar Rp 219 miliar) pada Juni 2020 itu memiliki hipotek yang besar. Pajak properti tahunan saja menelan biaya 144.427 dolar AS (sekitar Rp 2,1 miliar).

Belum lagi, Harry dan Meghan juga perlu membayar staf dan biaya pemeliharaan. Namun, orang dalam bersikeras bahwa pasangan itu tidak bangkrut.

"Mereka harus terus membelanjakan uang mereka, bukannya menyimpannya di bank," ujar sumber terdekat pasangan itu.

 
Berita Terpopuler