Kerontokan Rambut Ternyata Juga Gejala Diabetes

Rambut rontok dan menipis dapat menjadi gejala diabetes.

www.freepik.com
Menyisir rambut (ilustrasi). Mengidap diabetes juga dapat memperlambat pertumbuhan rambut.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rambut rontok bisa terjadi pada semua orang karena termasuk bagian dari siklus alami rambut. Tetapi jika Anda menyadari bahwa jumlah rambut yang rontok lebih banyak dari biasanya, mungkin ini indikasi adanya masalah yang lebih serius pada kesehatan Anda.

Dokter Greg Vida, seorang ahli bedah sekaligus ahli dalam bidang kerontokan rambut di Harley Street Hair Clinic di London, Inggris, mengungkapkan bahwa kerontokan rambut merupakan gejala diabetes yang tidak banyak diketahui. Dalam beberapa kasus, diabetes dapat menyebabkan kerontokan pada rambut.

Ada dua tipe utama diabetes, yakni tipe 1 dan tipe 2. Sementara diabetes tipe 1 merupakan kondisi seumur hidup di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin, banyak orang dapat menderita diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya.

Bagi penderita diabetes tipe 2, tubuh mereka tidak menyediakan insulin yang cukup atau sel-sel mereka tidak bereaksi terhadap insulin dengan baik. Menurut Harley Street Hair Clinic, karena insulin memindahkan gula dari makanan yang dikonsumsi dari aliran darah ke dalam sel untuk disimpan atau digunakan sebagai energi, kekurangan insulin dapat menyebabkan kelebihan gula dalam darah. Kadar gula yang tinggi ini dapat merusak pembuluh darah.

"Hal ini relevan dengan pertumbuhan rambut karena pembuluh darah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan pembuluh darah yang rusak mungkin tidak dapat memberikan oksigen yang cukup untuk menyehatkan folikel rambut," kata Vida, seperti dikutip dari The Sun, Ahad (11/6/2023).

Siklus pertumbuhan rambut normal biasanya melewati tiga fase, yaitu fase pertumbuhan aktif, fase istirahat, dan fase kerontokan. Mengidap diabetes dapat mengganggu proses normal ini dan memperlambat pertumbuhan rambut.

"Karena perubahan dalam siklus pertumbuhan rambut, mereka yang mengidap diabetes dapat mengalami kerontokan rambut lebih banyak dari biasanya," jelas Vida.

Meskipun kadar gula darah yang tinggi tidak akan menghentikan siklus pertumbuhan sepenuhnya, orang-orang dengan kondisi ini mungkin menyadari bahwa tingkat kerontokan lebih parah dari pada penumbuhan rambut. Karena itu, rambut menjadi terlihat menipis.

Baca Juga

Beberapa pengidap diabetes mungkin juga mengalami kondisi yang disebut alopecia areata. Hal ini lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, dan menyebabkan kerontokan rambut yang tidak merata di kepala, lengan, dan area tubuh lainnya.

Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)



Lantas, bagaimana cara mengatasi kerontokan rambut akibat diabetes? Anda bisa mengonsultasikannya dengan dokter umum untuk mengelola kadar gula darah dalam tubuh.

Jika rambut masih belum pulih meskipun gula darah sudah terkendali, Anda bisa mempertimbangkan obat-obatan tertentu seperti finasteride atau minoxidil. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati kebotakan pada pria.

Menurut Harley Street Hair Clinic, obat-obatan tersebut tidak memiliki efek samping. Para ahli juga menyarankan untuk transplantasi rambut sebagai salah satu solusi menghindari kebotakan.

 
Berita Terpopuler