Kemunculan Kucing Emas Hebohkan Solok Selatan, BKSDA Sebut Ada Masalah di Habitatnya

Di Pulau Sumatra, populasi kucing emas hanya ada di Sumatra Barat.

Wikipedia
Kucing emas. BKSDA Sumatra Barat mengirimkan tim ke Kabupaten Solok Selatan untuk mencegah kematian kucing emas yang masuk ke ladang warga.
Rep: Febrian Fachri Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Penampakan satwa langka jenis kucing emas di Kabupaten Solok Selatan viral di media sosial melalui sebuah video yang diunggah masyarakat. Semula satwa yang dikira harimau itu tersebut terlihat berjalan di ladang milik warga.

"Kucing emas muncul biasanya karena ada masalah di habitatnya. Satwa ini sangat jarang muncul," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono, Rabu (7/6/2023).

Ardi menyebut BKSDA akan segera mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan identifikasi. Mereka mengantisipasi kematian pada satwa tersebut.

Baca Juga

Di Sumatra Barat, kucing emas pernah muncul di Kabupaten Pasaman, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam. Kasus kemunculan kucing emas selalu berujung kematian satwa hampir terancam punah itu.

"Di Pulau Sumatra, kucing emas hanya tersisa di Sumatra Barat," ujar Ardi.

Kucing emas yang memiliki nama latin Caracal aurata itu merupakan hewan misterius yang sulit dijumpai. Pola hidup satwa ini belum diketahui secara jelas, tidak seperti jenis kucing hutan lainnya.

Kucing emas biasa disebut golden cat atau fire cat. Hewan ini termasuk salah satu satwa yang ikut dikampanyekan untuk dicegah kepunahannya.

Sementara itu, kucing emas Asia bernama latin Catopuma temmincki. Ini merupakan salah satu dari tujuh jenis kucing yang hidup di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang membentang di Sumatra Bagian Tengah.

 
Berita Terpopuler